Semua orang ingin merasakan sukacita! Hari ini kita merayakan Tuhan Yesus Kristus, itulah kenapa kita berkumpul setiap Minggu. Tentu saja kita harapkan ibadah ini membawa sukacita. Semua yang sudah bekerja keras dan mempersiapkan Ibadah ini, Saya rasa tidak ada orang yang tidak ingin yang dilakukannya berakhir tanpa sukacita.
Tetapi saya ingin berbagi dengan Jemaat tentang suatu sukacita yang melebihi dari sukacita ketika kita berhasil melakukan sesuatu dengan baik. Sukacita yang tidak selesai ketika ibadah ini selesai. Sukacita yang bisa bertahan melebihi waktu-waktu yang terhitung. Sukacita yang bisa bertahan selama-lamanya.
Bertemu Yesus = PERJUMPAAN yang mengubah hidup
Ada satu cerita mengenai pertemuan antara pria dan wanita, tentu saja yang sering nonton drama Korea sangat mengerti tentang ini. Tetapi kisah ini bukan sekedar drama, kisahnya berlanjut seperti ini: Wanita itu ternyata memiliki status atau derajat yang lebih rendah dari prianya. Sehingga seharusnya mereka tidak boleh bertemu, apalagi berbicara satu sama lain. Jemaat harus ingat bahkan sekarang pun kasus seperti ini masih ada di masyarakat, ketika masyarakat membandingkan status sosial seseorang.
Setelah berbincang untuk beberapa lama tiba-tiba sang pria ini mengejutkan wanita yang jadi lawan bicaranya dengan berkata: “Aku tahu apa yang kamu sembunyikan.” Wanita ini terkejut. Saya percaya Jemaat juga akan terkejut jika berbincang dengan seseorang yang baru kenal dan kemudian dia bilang dia tahu rahasia kita. Apakah orang ini mentalis atau selebritis? DIA adalah Yesus!
Mari kita buka aja di Yohanes 4:5-42. Pada ayat-ayat itu diceritakan mengenai pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria. Mungkin ada beberapa dari Jemaat yang berharap saya akan menyampaikan kisah motivasional. Iya betul saya percaya Firman Tuhan dapat memotivasi kita, tetapi saya juga percaya pemberitaan Firman Tuhan adalah tentang sebuah PERJUMPAAN. Sebuah pertemuan yang mengubahkan hidup!
Perjumpaan yang tidak mengenal batasan
“Yesus yang mengambil inisiatif untuk mendekatimu, bahkan IA yang akan pertama berbicara kepadamu”
Kita kembali kepada kisah di Yohanes 4. Pada awal cerita saya menyampaikan tentang perjumpaan seorang pria (Yesus) dengan seorang wanita (perempuan Samaria) yang berbeda status. Biar saya jelaskan sedikit mengenai ini. Kalau Jemaat tahu sedikit mengenai latar belakang kisah dalam Alkitab. Orang-orang Yahudi itu sangat membenci orang Samaria. Mereka menganggap bahwa orang Samaria bukan orang Israel asli.
Karena memang orang Samaria adalah keturunan campuran, antara nenek moyang orang Israel dengan keturunan bangsa-bangsa lain atau biasa disebut bangsa kafir (penyembah berhala). Saking bencinya orang-orang Yahudi tidak sudi melangkahkan kaki untuk melewati daerah Samaria. Menariknya Yesus adalah keturunan orang Yahudi, ayah dan ibunya adalah orang Yahudi. Namun di ayat 3-4 dikatakan IA meninggalkan Yudea dan melintasi daerah Samaria dengan sengaja!
Apa yang jemaat bisa pelajari disini adalah, betapapun engkau merasa bahwa engkau tinggal di “kawasan” yang tidak berharga, kawasan yang dijauhi oleh orang-orang, mungkin karena latar belakang keluargamu, mungkin karena latar belakang ekonomimu, mungkin karena kondisi fisikmu. Tuhan Yesus mau datang ke tempatmu. Yesus mau melewati tempat dimana kamu tinggal. Yesus yang mengambil inisiatif untuk mendekatimu, bahkan IA yang akan pertama berbicara kepadamu: Jangan takut, ini AKU, Aku tidak akan menghukummu, Aku tidak akan menghakimimu, Aku terima kamu apa adanya. Yohanes 8:11.
Kronologi Kasih Karunia
Sebenarnya kita adalah mahluk yang penuh dengan kasih karunia Allah. Sebelum DIA menciptakan kita, DIA menyediakan seluruh yang dibutuhkan untuk eksistensi manusia sebelum tanganNYA sendiri yang membentuk dan menjadikan kita, sesuatu yang tidak bisa kita lakukan sendirian. Kasih karunia yang dirasakan Adam, ditunjukkan juga kepada Nuh, kemudian pada Abraham. Jika dahulu kasih karunia itu dikhususkan untuk keturunan Abraham, yaitu bangsa Israel. Sekarang kasih karunia itu tercurah untuk semua kita, Israel rohani.
Pola pikir yang lama
Pola pikir yang lama adalah pikiran /keadaan manusia yang hanya terbatas pada kemampuan manusia akan diubahkan oleh Firman. Semua yang berjumpa dengan Yesus selalu diubahkan, yang buta melihat, yang lumpuh berjalan, yang hilang pengharapan, kembali melihat masa depan. Dalam kisah perempuan di Samaria Yesus kemudian berbicara dengan wanita ini, kata-kata Yesus adalah Firman (Yohanes 1:14), yang dapat mengubah pola pikir wanita ini.yang terbatas.
Pola pikir yang baru
- Yesus memperkenalkan tentang air hidup, disini saya akan jelaskan tentang sukacita surga. Air yang ketika kita minum tidak akan haus lagi, Yesus melepaskan kita dari kelemahan kita, masa lalu, penghakiman dan kutuk yang dijatuhkan atas kita, pikiran negatif yang membelenggu, karena Yesus = kebenaran sejati & absolut yang membenarkan dan membebaskan.
- Yesus mengetahui masalah dan dosa wanita ini, namun IA tidak menghakiminya. He just reveal the truth. Karena DIA lah kebenaran dan dikatakan kebenaran sejati akan memerdekakan kamu. Yohanes 8:36. Momen (singkat) untuk selamanya: Yesus adalah agen / katalis perubahan hidup.
- Wanita ini menjadi begitu percaya dia lari meninggalkan Yesus karena sukacita yang timbul dalam dirinya. Dia kemudian menceritakan kepada seisi kampungnya tentang Yesus. Bayangkan hanya sekali pertemuan yang mendalam yang membekas, bisa mengubah wanita yang bersuami banyak ini, menjadi pemberita Injil (kabar baik) hanya dalam sehari.
“Pertemuan dengan pembawa Sukacita surga akan membawa perubahan dalam hidup.”