Yesaya 60:2 (TB) “Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.”  

Mazmur 20:7 (TB) “Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.” 

Selamat sore jemaat-jemaat, tamu undangan, dan hamba-hamba Tuhan yang hadir di Perayaan Natal ini. Saya percaya sepanjang hidup kita, kita mencari sesuatu yang terang, yang jelas. Saya tidak tahu dengan Bapak-Ibu-Saudara, tetapi saya lebih suka dengan terang. Bahkan saat kecil selama beberapa lama (sampai SMP kelihatannya) saya memilih untuk membiarkan lampu kamar tidur saya menyala. Mungkin hanya sedikit orang yang lebih memilih dalam gelap di sebagian besar hidupnya. 

Menariknya kalau kita melihat ke awal mula penciptaan bumi, Allah yang menjadikan terang. DIA lah sumber terang, didalamnya tidak ada bayang-bayang perubahan. Pada 2000 tahun yang lalu DIA datang untuk membawa terang kembali ke bumi. Lukas 1:79 (TB) “untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.” Coba kita perhatikan alasan kedatangan Yesus, yang hari ini kita rayakan sebagai hari Natal, dalam ayat ini dijelaskan secara jelas. Alasan yang pertama, “untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan”. Siapa “mereka” yang dimaksud? Kita, manusia. 

Sadarkah kita kalau sebenarnya manusia ini hidup dalam gelap. Karena di dalam gelap kita tidak bisa melihat. Dan lihatlah banyak sekali di sekitar kita orang-orang yang tidak bisa melihat. 

Mereka tidak bisa melihat mana uang milik mereka dan uang yang bukan milik mereka. 

Mereka tidak bisa melihat mana pasangan yang menjadi hak mereka dan pasangan yang bukan hak mereka.

Mereka tidak bisa melihat mana yang harus mereka kuasai dan mana yang mereka harus lepaskan.

Hidup dalam kegelapan adalah hidup yang tanpa harapan. Anda tidak mengerti siapa yang ada di depan-belakang-samping Anda. Anda berjalan tanpa arah dan tujuan. Satu-satunya yang Anda pikirkan adalah bagaimana bertahan hidup selama mungkin. Jika sudah tidak ada alasan lagi untuk bertahan, maka mati menjadi jalan satu-satunya. Bukankah ini kehidupan yang gelap? Anda tidak perlu menjadi putus asa, karena harapan itu masih ada. 

Coba bayangkan Anda sedang ada dalam hutan yang sangat lebat dan hari sudah malam, Anda tidak punya alat bantu penerang. Apa yang Anda harapkan? Terang. Atau bayangkan jika Anda terkurung dalam suatu ruangan gelap yang tak berpintu dan berjendela, yang saudara tahu hanya bentangan dinding yang begitu panjang dan tak berujung. Apa yang Anda harapkan? Terang.

Mari kita baca kembali Yesaya 60:2 “Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa.” Kita lihat disekeliling kita sepertinya gelap. 

Tidak ada harapan Indonesia akan bebas dari korupsi.

Tidak ada harapan bahwa Indonesia akan lolos dari krisis ekonomi. 

Tidak ada harapan bahwa hidup Anda bisa lebih baik dari ini.

 

Tidak ada harapan bahwa keluarga saya, istri saya, suami saya, anak saya, kakak saya, adik saya, bisa berubah. 

Lihatlah apa yang selanjutnya disebutkan dalam ayat ini: “tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.” Ada harapan di tengah-tengah kegelapan. Lebih dari 2000 tahun yang lalu seseorang menggenapi apa yang tertulis dengan berkata demikian: Yohanes 8:12 (TB) “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”

Satu-satunya harapan adalah Yesus. Tetapi kenapa kita harus percaya kepada Yesus? Bisa saja DIA hanyalah tokoh khayalan, atau seorang Yahudi aneh yang dibesar-besarkan oleh murid-muridNYA sebagai Tuhan. Anda pernah mendengar pernyataan ini? Yesus adalah orang yang berbeda dari orang kebanyakan, karena itu pilihannya hanyalah 2: DIA adalah orang gila, atau DIA adalah benar-benar seperti apa yang IA katakan. Semoga beberapa catatan ini membuat Anda mengerti:

Alkitab adalah buku yang paling banyak dicetak dan dibaca oleh seluruh penduduk dunia. Dan tidak mungkin orang tertarik dengan ucapan mengenai seorang yang gila.

Nubuatan tentang DIA ditulis oleh penulis-penulis yang hidup bahkan ratusan sampai ribuan tahun sebelumnya.

Lalu kemenangan seperti apa yang dituliskan dalam Mazmur tadi. Kemenangan atas maut. Roma 6:9, 1Korintus 15:54. Kemenangan atas dosa, kemenangan yang lebih dari pemenang. Roma 8:37.