Materi:
– Apa perbedaan yang mencolok dari cerita Maria dan Marta?
– Mereka berdua sama-sama melayani Yesus tetapi Yesus lebih berkenan kepada Maria.
– Hati-hati dengan kesibukan pelayanan sehingga kita melupakan hubungan pribadi kita dengan Tuhan.
Kisah Maria dan Marta adalah kisah klasik mengenai hubungan dengan Tuhan Yesus. Ada beberapa hal yang selalu menjadi kesan ketika kita mendengar kisah ini.
(1) Maria yang benar.
(2) Marta yang salah.
Namun saya rasa bukan itu maksud kisah ini dicatat dalam Alkitab. Memang ada beberapa kisah yang jelas mengenai benar-salah, seperti: Adam & Hawa, Yakub & Esau, Daud & Saul. Tetapi kisah Maria & Marta ini adalah gambaran dari jenis-jenis hubungan yang terjalin antara kita dengan Allah. Karena itu mari kita lihat apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini. Lukas 10:38-42.
Saya berharap kita belajar bagaimana kita bisa mengambil sikap, yaitu hubungan antara kita dengan gereja.
Pertama di ayat yang ke-38 kita melihat Marta menerima Yesus di dalam rumahnya. Aplikasinya dengan kehidupan bergereja kita adalah gereja adalah rumah kita, gereja bukan sekedar “tempat nongkrong” meskipun nongkrong di gereja itu recommended, dibanding misalnya saudara nongkrong di tempat lain yang bisa membawa pengaruh-pengaruh negatif. Saya selalu melihat bahwa gereja adalah tempat Anda dibekali untuk keluar “berperang” di tengah dunia. Tapi pertanyaannya adalah apakah kamu mempersilakan Yesus masuk ketika kamu ada di gereja ini. Wahyu 3:20.
Kedua di ayat yang ke-39 sekarang kita lihat Maria, setelah Yesus diterima oleh Marta, saudara perempuannya mendatangi Yesus “duduk dan terus mendengarkan”. Ini keren. Hanya orang-orang yang tertarik dengan Yesus yang mau duduk dan “terus” mendengarkan. Bagaimana dengan kamu? Setelah kamu membukakan pintu untuk Yesus masuk, apakah kamu duduk dan mendengarkan DIA? “Duduk dekat kaki” ini menunjukkan hubungan “yang lebih tinggi – dan – yang lebih rendah”. Banyak orang Kristen yang ketika Firman disampaikan tidak mengambil posisi duduk. Kamu merasa sudah tahu, tidak perlu tahu, atau lebih tahu. Ini kesombongan rohani loh. Matius 13:11-14. Yesus bilang banyak orang mendengar, tetapi tidak mengerti rahasia Kerajaan Sorga. Firman yang kamu lewatkan hari ini bisa jadi sebenarnya mengandung rahasia yang kamu butuhkan.
Ketiga di ayat 40 karakter Marta kembali muncul. Apa yang dilakukannya? Sibuk sekali melayani. Tetapi dengan mata bukan kepada Yesus, tapi kepada orang lain. Ini masalah. Ketika kesibukan pelayananmu bukan dengan mata kepada Yesus, maka pada suatu titik engkau akan:
(1) Burn-out. Kelelahan & frustrasi.
(2) Blame-out. Menyalahkan & iri.
Engkau perlu ingat kalimat Yesus yang ada di ayat satu ini: Matius 11:28. Marta datang kepada Yesus, tetapi dia tidak datang seperti Maria (duduk & terus mendengarkan), dia datang dengan “agenda tersembunyi”.
Ayat 41. Yesus menjelaskan kepada kita bahwa masalah Marta adalah “kuatir & menyusahkan diri dengan banyak perkara”. Dalam hidup ini multi-tasking adalah salah satu skill yang dicari oleh perusahaan-perusahaan. Tetapi skill yang membuat seorang CEO digaji mahal adalah bagaimana ia menentukan prioritas. Prioritasmu di gereja apa? Bertemu teman, bersosialisasi, atau memberi diri untuk Tuhan? Hosea 6:6. Bayangkan jika multi-taskingmu di daftar paling atas adalah YESUS. Whoa, saya nggak bisa bayangkan betapa luar biasanya hidup kamu.
Ayat 42. “Maria telah mengambil bagian yang terbaik”. Kalimat ini tidak berarti bahwa Marta melakukan yang tidak baik. Tetapi untuk segala hal ketahuilah bahwa Allah ingin engkau mendapat yang terbaik. Roma 12:2. Terbaik hanya ada dalam kesempurnaan (baik dan berkenan disaat yang sama).
Maria & Marta bukan sesuatu yang harus kita pilih. Itu menggambarkan sedikit mengenai posisi kita di tengah-tengah gereja. Siapa yang menang dalam Maria versus Marta? KAMU, karena ini dicatat buat kamu belajar dari keduanya.