PENDAHULUAN

Setiap minggu kita beribadah bukan sekedar untuk menyaksikan siapa yang menyanyi dan siapa yang berkhotbah di mimbar. Tetapi kita datang untuk berdoa dan mencari Allah. Beribadah juga bukan sekedar untuk mengisi waktu luang, menyalurkan hobi atau menunjukkan diri bahwa kita bisa, tetapi untuk melayani Tuhan dengan suatu doa dalam hati kita.

Berdoa bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan berdoa bagi Indonesia. 70 tahun sudah Indonesia merdeka dari jajahan bangsa lain tetapi tugas orang percaya belum selesai. Kita perlu terus berdoa bagi pemulihan Indonesia. Doa bagi keluarga-keluarganya yang diserang oleh gelombang perceraian, ketidak-setiaan, pembangkangan dan kasih yang menjadi dingin. Indonesia yang penduduk-penduduknya dihantam oleh cinta akan uang, memegahkan diri sendiri, egois, dan melupakan Tuhan.

Harus ada orang-orang yang terpanggil dan mau meninggalkan kenyamanan mereka. Mereka yang mengambil suatu keputusan bahwa Indonesia harus dipulihkan, keluarga-keluarga di Indonesia harus disembuhkan, dan penduduk-penduduknya perlu melihat terang.

Indonesia tidak akan mengalami perubahan sebanyak apa pun uang yang kita miliki. Indonesia tidak akan mengalami pemulihan sepintar apa pun kita nantinya. Karena yang dibutuhkan Indonesia adalah terang. Terang yang menerangi kegelapan. Karena yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah hati. Hati yang mengasihi Tuhan dengan segenap hidupnya dan mengasihi sesame seperti dirinya sendiri.

SOLUSI UNTUK INDONESIA

Matius 22:37-39, Indonesia butuh lebih banyak orang-orang yang menghidupi Hukum Kasih. Ada begitu banyak sekali usulan sebagai solusi bagi negeri. Contohnya, orang-orang yang mengaku Kristen merasa bahwa Indonesia mungkin butuh diatur oleh Hukum Taurat. Tidak jauh berbeda beberapa saudara sepupu kita merasa bahwa Indonesia akan menjadi baik jika ada dibawah Syariat. Mereka berpikir bahwa hukum-hukum tersebut dapat mengubah Indonesia. Namun tidaklah demikian sebab esensi dari keduanya adalah “JANGAN”, suatu larangan. Jangan lakukan itu, lakukan ini. Jangan sentuh itu, boleh sentuh ini. Jangan makan itu, silahkan makan ini.

Sadarkah bahwa Yesus hadir ke dunia untuk menggenapi semua peraturan-peraturan itu. Ibrani 8:3-12, Ada suatu perjanjian baru yang digenapi oleh kehadiran Yesus ke dalam dunia. Perjanjian Baru ini lebih dari sekedar peraturan tertulis yang dituliskan diatas loh batu, atau pun kertas atau media apapun. Perhatikan ayat 10. Dalam Perjanjian Baru itu ditaruh dalam akal budi manusia dan dituliskan dalam hati manusia, itulah KASIH.

Perhatikan bagaimana hukum kasih lebih berkuasa dari hokum tertulis apapun. Jika Keluaran 20:1-17 kesepuluh hukum Taurat yang tercantum disana dibandingkan dengan hukum Kasih dalam Matius 22:37-39, maka dapat ditemukan bahwa ketika seseorang mengasihi Tuhan, tidak akan mungkin dia menyembah kepada allah lain yang bukan Tuhan (Keluaran 20:3), apalagi membuat benda apapun untuk disembah (ayat 4).

Kalau seseorang mengasihi Tuhan dengan segenap Akal Budinya maka dia akan mengingat bahwa ada waktu sabat (ayat 8, dalam bahasa aslinya berhenti bekerja, atau tinggal diam, beristirahat).

Ketika seseorang mengasihi sesamanya, tidak akanmungkin dia membunuh orang lain (ayat 13), demikian juga berkata-kata kasar yang setara dengan membunuh. Matius 5:21-22. Demikian juga ketika seseorang mengasihi sesamanya, tidak akan mungkin dia mengingini rumah, isteri dan kepunyaan dari orang lain. Keluaran 20:17.

Jadi, di Indonesia peraturan-peraturan Taurat bukanlah solusi yang bernar, karena Indonesia membutuhkan Kasih. Indonesia tidak butuh agama Kristen, Indonesia butuh orang Kristen yang benar-benar hidup seperti Kristus, dan memancarkan terangNYA dimana-mana.Matius 5:14.

Banyak orang beralasan ini tugas hamba-hambaTuhan, ini tugas pelayan-pelayan gereja. Dalam 1Petrus 2:9, sangat jelas dicatat bahwa ketika seseorang percaya kepada Yesus, ia terpilih untuk menjadi imamat yang rajani. Hidup yang memimpin orang kepada kekudusan. Hidup yang menjadi terang lewat kasih kepada Allah dan sesama. Karena jika seseorang melaksanakannya, sudah mengenapi Matius4:16bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.”

KESIMPULAN

Indonesia yang gelap harus melihat terang. Dimana? Didalam kita, didalam gereja. Sebab itu saatnya bertindak bagi bangsa ini dengan memberikan kasih Allah terhadap mereka yang belum mengenal Tuhan dan lihatlah tangan Allah bekerja mengubah bangsa Indonesia. Tuhan Memberkati !

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s