PARADOKS NATAL: SUKACITA DI TENGAH KETAKUTAN

Lukas 2:10

Siapa yang merasa “sukacita di tengah ketakutan” adalah suatu paradoks? Istilah paradoks yang saya maksudkan adalah situasi yang berlawanan. Misalnya, di masa pandemi ada “paradoks kemanusiaan”, saat ada pihak-pihak “memanfaatkan situasi darurat ini untuk mengambil keuntungan di tengah kepanikan dan derita orang lain, salah satunya dengan menimbun masker untuk mendapat keuntungan finansial.“[1]

Sebenarnya nilai-nilai dalam Alkitab juga banyak mengandung paradoks. Abram percaya di tengah kemustahilan (Kejadian 15:1-6), Paulus bermegah atas kelemahannya (2Korintus 12:9-10), dan satu paradoks yang paling mengherankan adalah paradoks salib, saya pernah sampaikan ini dan jemaat bisa akses di gpdimahanaim-tegal.org/tak-pernah-tertidur/.

Kembali ke bahasan utama kita, sangat bertentangan jika seseorang bisa bersukacita saat ada dalam ketakutan, bukan? Seseorang yang takut biasanya disebabkan oleh hal-hal berikut[2]:

  • Ketidaktaatan. Kejadian 3:10.
  • Penghukuman yang akan datang. Ibrani 11:7.
  • Penganiayaan. Yohanes 20:19.
  • Peristiwa alam. Kisah Para Rasul 27:17, 29.
  • Kecurigaan. Kisah Para Rasul 9:26.
  • Ketidakpastian. 2Korintus 11:3.
  • Kejadian-kejadian akhir. Lukas 21:26.
  • Kematian. Ibrani 2:15.

Dalam konteks Lukas 2:10 ada ketakutan yang dialami gembala-gembala karena mereka adalah orang-orang yang tidak pernah lagi mengalami nubuat (sejak zaman Maleakhi, kira-kira 400 tahun sebelum Natal), apalagi mengalami penampakan ilahi seperti penampakan malaikat-malaikat. Bahkan sebenarnya dalam Perjanjian Lama beberapa penampakan malaikat diikuti rasa takut. Misalnya penampakan malaikat kepada Gideon (Hakim-hakim 6:22) atau kepada orang tua Simson (Hakim-hakim 12:6).

Jika kita memahami tema dan ayat tema yang tadi sudah kita baca di awal maka selain ketakutan ada variabel lain yaitu sukacita. Dalam terjemahan bahasa Indonesia kita membaca “kesukaan besar” dalam ayat tersebut. Tetapi dalam terjemahan bahasa Inggris dituliskan “good news that brings great joy[3].

 Dengan pemahaman dari terjemahan lain ini kita mendapat kesimpulan bahwa sukacita ini berasal dari datangnya kabar baik. Hal ini juga sesuai dengan makna kata dari ayat tersebut dalam bahasa asli Alkitab Perjanjian Baru. Saya sempat menyampaikan mengenai “Natal adalah Allah Menjadi Manusia” yang jemaat bisa juga akses di gpdimahanaim-tegal.org/natal-menjadi-manusia/. Sehingga kita bisa sampai pada pemahaman bahwa kabar baik dari Surga itu adalah Yesus, Sang Firman yang menjadi manusia.

Benar, ketakutan boleh datang dan tidak ada manusia yang bisa memberi klaim “bebas dari rasa takut”. Namun firman Allah tetap ada, meskipun di tengah Ketakutan. Yesaya 40:8. Sebab Allah memberi kita roh bukan untuk menjadi takut. 2Timotius 1:7. Kehadiran Yesus menginisiasi kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita. Kalau kita ingat apa yang terjadi pada khotbah Petrus sesudah pencurahan Roh Kudus di Kisah Para Rasul 2:25-28. Ia mengutip miktam (nyanyian Pujian) dari Daud di Mazmur 16:8-11. Ini seharusnya menjadi terang pengharapan kita saat mengingat kehadiran Yesus, Allah yang menjadi manusia.

Seperti ketika Anda berjalan di pergantian waktu, sore menuju malam. Anda tahu kegelapan akan datang, tetapi Anda tidak takut sebab Anda punya terang di tangan Anda. Kita tahu kegelapan akan melanda dunia, tetapi di tengah ketakutan kita bisa bersukacita, karena kita punya kabar baiknya Yesus ada beserta dengan kita! Imanuel, Allah beserta kita!


[1] Memotret Pandemi: Hoaks COVID-19 dan Paradoks Kemanusiaan, Sri Herwindya Baskara Wijaya, Eka Nada Shofa Alkhajar, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, https://rinarxiv.lipi.go.id/lipi/preprint/view/22/36, accessed on December 24th, 2022.

[2] Thomas Nelson Publishers: Nelson’s Quick Reference Topical Bible Index. Nashville, Tenn. : Thomas Nelson Publishers, 1995 (Nelson’s Quick Reference), S. 1, p.225. Libronix.

 

[3] Luke 2:10, New English Translation (NET) Bible.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s