3Yohanes 1:11
Ini adalah fitur yang sangat berguna untuk orang-orang yang bergelut dengan dokumen elektronik. “Copy” adalah tindakan menyalin sesuatu dalam dokumen, sedangkan “paste” adalah tindakan memasukkan yang sudah disalin itu ke dokumen lain. Sebenarnya istilah ini pada dasarnya bisa berguna untuk banyak hal, pada dasarnya menyalin dan memasukkan yang sudah disalin itu sama persis.
Meskipun di dunia akademis istilah ini tidak direkomendasikan bahkan tidak diperbolehkan karena risiko plagiarisme (penjiplakan yang melanggar hak cipta). Namun saya ingin menekankan bahwa istilah yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia sebagai “salin tempel” ini bukan sekadar “menempelkan” seperti kita menempel kertas. Tetapi yang dimaksud adalah menjadikan sesuatu jadi bagian tidak terpisahkan dari dirinya.
Sama seperti hal lain dalam hidup, ada hal positif dan ada hal negatif yang bisa kita pelajari dari copy paste ini. Tentu saja pilihannya jelas, Anda diharapkan memakainya secara positif. Salinlah hal-hal yang positif bukan yang negatif. Kita bisa menyalin atau meniru kehidupan dunia ini, dan itu lebih mudah daripada meniru kehidupan Yesus. Tetapi Yesus minta kita tidak mengambil jalan yang mudah. Matius 7:13-14.
Karena itu pilihan kita adalah menjadi berbeda bukan menyalin apa yang dari dunia ini (Roma 12:2) tetapi menjadi serupa, presisi, persis dengan Yesus, Anak Allah (Roma 8:28-29).
Apa yang membuat Yesus berbeda?
YESUS menyadari mengenai siapa Bapa yang sejati. Lukas 2:49. Yesus menyadari bahwa meskipun IA lahir didalam keluarga Yusuf dan Maria, namun keberadaanNYA adalah sebagai anak BAPA di Surga. Ini penting! Sebab seringkali kita terjebak kepada dua ekstrem.
Pertama kita begitu membenci dan tidak mengampuni bapa kita di dunia karena satu atau dua hal yang dia lakukan yang menyakiti hati kita. Ingatlah bahwa menghormati ayah itu adalah kehendak Allah sejak zaman Israel kuno. Keluaran 20:12.
Atau bisa jadi kita melakukan ekstrem yang kedua, begitu tergantung pada bapa kita di dunia bahkan cenderung menjadikan bapa di dunia ini lebih penting dari Bapa di Surga. Ada perbedaan yang jelas antara mengasihi dan “kebergantungan”. Ingat Matius 19:5 bahwa kita harus belajar menjadi “independen”.
Ini yang harus kita salin untuk menjadi bagian dalam hidup kita, kita menyalin yang positif. Apakah mudah untuk mengampuni? Tidak, tetapi itu yang dilakukan Yesus. Lukas 23:34. Lebih mudah mana hidup kebergantungan atau independen? Tentu saja hidup kebergantungan, tetapi kita malah diminta melakukan yang sulit. Kalau kita baca Lukas 14:26 ini sering menjadi kebingungan, karena dianggap kita harus membenci keluarga kita.
Apa lagi yang membuat Yesus berbeda?
Yesus menyerahkan haknya kepada Allah Bapa. Matius 6:10. Saat itu DIA sedang mengajar mengenai doa, dan inilah juga yang benar-benar dihidupi oleh Yesus. Bahkan sampai kepada akhir hidupNYA saat DIA bergumul sendirian di Taman Getsemani. Matius 26:42. Apakah mudah untuk menyerahkan hak kita dan membiarkan Tuhan bekerja dalam hidup kita? Sangat tidak mudah karena kita cenderung untuk mempertahankan hak kita.
Pada akhirnya ini yang ingin saya katakan, tidak mudah untuk menjadi penurut-penurut Allah seperti yang Paulus katakan di Efesus 5:1. Karena Anda harus menyalin persis seperti apa yang Yesus lakukan. Tetapi kesulitan yang kita hadapi untuk menjadi serupa itu mungkin karena kita mengandalkan kemanusiaan kita, dan bukan mengandalkan Roh Allah yang diberikan pada kita. Matius 26:41.
Hari ini jika kita ingin menjadi berbeda dari dunia, dan menjadi penurut-penurut Allah, yang berjalan persis dengan kehendakNYA, serupa dengan Yesus. Biarlah hidup kita dipenuhi oleh Roh Allah. Sembah DIA, terhubung dengan Allah yang adalah Roh itu, dalam penyembahan di tengah perkumpulan jemaat dan di tengah kehidupan sehari-hari kita.