Conversation #2: “Orang baik tidak boleh sukses?”

Pertanyaan:

“Bolehkah saya meminta pendapatmu? Saya sedang kehilangan harapan, saya sudah berusaha melakukan dengan benar, saya sudah berusaha belajar, saya sudah berdoa dan berharap pada Tuhan Yesus tetapi the reality make me disappointed, nilai saya tidak sesuai yang saya harapkan, bahkan teman saya yang mencontek mendapatkan yang lebih baik. Saya mencoba untuk berpikir positif, saya mencoba berpikir bahwa pasti besok Tuhan akan punya rencana yang indah, mungkin saya tidak merasakannya sekarang tapi saya pasti akan merasakannya besok.

Tetapi di satu sisi saya bertanya apa yang salah? Apa saya kurang tulus? Apa saya harus lebih dekat lagi? Atau saya kurang merenungkan firmanNya atau??? Pasti ada kunci kesuksesan di dalam Dia bukan?”

Jawaban

Okay. Kalo di 1Korintus 13:13 dikatakan tinggal ketiga hal ini: iman, pengharapan dan kasih. Jadi penting banget untuk tetap memiliki ketiganya selagi kita masih ada di bumi. Walaupun nanti di Surga sana hanya tinggal Kasih yang tetap tinggal ada, karena itulah di ayat tadi disebutkan bahwa kasih adalah yang terbesar. Oiya satu ayat lagi Roma 5:5 “pengharapan itu tidak mengecewakan” karena Kasih Allah dicurahkan oleh kehadiran Roh Kudus.
Jadi gini, definisi kesuksesanmu harus disesuaikan dengan rencana Allah. Bahwa nilai Illahi itu lebih tinggi dari definisi kesuksesan dunia. Bukan berarti orang-orang percaya tidak bisa sama sukses dengan orang dunia. Contoh yang paling sering dibahas di gereja mungkin adalah kisah Yusuf. Dari kacamata dunia menjadi seorang budak bukanlah definisi kesuksesan. Apalagi ketika Yusuf menjadi narapidana yang dipenjara. Saya yakin tidak ada yang bilang “Hore saya sukses masuk penjara!!!” Jadi bayangkan perasaan Yusuf waktu menjadi budak dan kemudian dipenjara di Mesir.
Disinilah guna iman dan pengharapan. Iman Yusuf membawa dia berani menolak tawaran menggiurkan dari istri Potifar, karena dia tidak ingin melakukan hal yang Allah tidak sukai (padahal waktu itu belum ada Hukum Taurat). Pengharapan yang membuat dia terus melihat bahwa janji Allah pasti digenapi dan dia terus bertahan.
Coba lihat dirimu dari kacamata kisah Yusuf. Btw, kisah itu ada di Kejadian 39-41. Iman, pengharapan dan kasih Yusuf membawa dia menjadi orang yang bukan saja “sukses” dari kacamata dunia, namun juga sukses di hadapan Allah dan di hadapan keluarga yang pernah menyakitinya.
Semoga ini menjawab ya. My prayer for you.
GodblesS
JEFF