Kisah Para Rasul 2:31
Hari ini kita merayakan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Setelah kemarin memperingati kematianNYA di atas kayu salib untuk penebusan dosa kita. Petrus di ayat tersebut mengutip tentang perkataan Daud di Mazmur 16:10 sebagai nubuatan tentang kebangkitan Mesias. Kalau Yesus mati untuk menjadi penebus dosa manusia, lalu apa signifikansi (pentingnya) kebangkitan Yesus?
MEMBUKTIKAN KLAIM YESUS
Jika kita membaca perkataan Yesus di Yohanes 11:25 maka jelas kebangkitan Yesus adalah bukti bahwa IA benar-benar “Kebangkitan dan Hidup”. Maksudnya semua orang yang percaya kepada Yesus hanya akan mengalami kematian pertama (kematian jasmani) – kecuali Gereja Sempurna yang akan diubahkan dan menyongsong Yesus di awan-awan tanpa perlu mengalami kematian jasmani. 1Tesalonika 4:16-17. Semua orang yang percaya pada Yesus tidak akan mengalami kematian kedua! Wahyu 20:12-14.
Hal inilah yang membuat Yesus menjadi pengharapan kita yang dapat dipercaya, penulis Ibrani mengatakan, “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita…” Ibrani 6:17-20. Dalam hal ini kita mengerti bahwa ayat-ayat di Ibrani ini memberi gambaran tentang tugas seorang Imam Besar yang membawa darah pendamaian bagi umat Israel ke belakang tabir (Ruang Maha Kudus), di mana Allah berdiam di sana. Yesus adalah Imam Besar Agung kita yang membawa darahNYA sendiri kepada Allah Bapa untuk mendamaikan dosa manusia.
Yesus melakukan ini dengan bangkit dari kematian dan pergi kepada Bapa. Kita tentu ingat percakapan Yesus dengan Maria setelah kebangkitanNYA. Yohanes 20:17. Ini yang membedakan Yesus dengan pemimpin agama lain, IA telah bangkit, karena itu dapat menjamin kita semua yang percaya kepadaNYA untuk mengalami hal yang sama. JanjiNYA terbukti!
JANJI PENYERTAAN-NYA
Saat Yesus bangkit, IA meninggalkan pesan yang begitu kuat kepada murid-muridNYA. Kita mengenalnya sekarang sebagai Amanat Agung. Matius 28:19-20. Satu hal yang perlu kita pegang sebagai janjiNYA juga kepada kita adalah bahwa Yesus, “…menyertai… senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Artinya dengan kebangkitanNYA kita tidak sendiri, IA tetap ada, IA tetap bekerja menopang dan mengendalikan semuanya. Yohanes 5:17.
Semua orang percaya tentu familiar dengan salah satu ayat yang sangat terkenal ini. Roma 8:28. Allah turut bekerja dalam hidup seseorang yang percaya untuk mendatangkan kebaikan. Allah bisa bekerja saat kita dalam krisis hidup (Ester 4:13-16). Bahkan dalam saat yang mengancam nyawa (Markus 4:37-39). Ini adalah salah satu karakteristik seorang pengikut Yesus yang sejati (Filipi 2:6), mereka tidak menganggap hidup ini sebagai milik yang harus dipertahankan. Melainkan menjadikan segalanya adalah untuk Tuhan, baik hidup ataupun mati. Roma 14:8.
Allah juga dapat bekerja dalam langkah hidup yang gelap (Lukas 24:15-27). Bahkan menjadikan keadaan yang tertindas sebagai kesempatan bagi kita belajar mengenai firmanNYA. Mazmur 119:71. Allah bekerja di saat kita mendapatkan untung, dan DIA bekerja di saat kita merasakan kerugian.
Janji Allah sangat teruji (Mazmur 119:140), seperti matahari yang selalu terbit. Kita bisa tidak melihat matahari karena awan mendung atau apapun yang menutupi pandangan kita. Tetapi IA ada, IA bekerja, IA tidak tertidur, nantikanlah sinar wajahNYA menyentuh hidupmu. Bilangan 6:24-26. KebangkitanNYA adalah janji bahwa semua orang yang percaya memiliki pengharapan pasti baik untuk masa sekarang, maupun masa yang akan datang!