Matius 15:18-19
Mungkin beberapa dari jemaat yang pernah belajar tentang hukum atau membaca artikel hukum pernah membaca istilah ini. Istilah “mens rea” adalah istilah dari bahasa latin yang oleh seorang pakar hukum diterjemahkan sederhana sebagai “guilty mind”[1] atau suatu niat jahat seorang pelaku kriminalitas. Dengan begitu banyak berita tentang kriminalitas baik dalam skala internasional, nasional, dan lokal, apakah sempat terlintas di pikiran kita, bagaimana bisa niat jahat itu timbul dalam diri para pelaku kriminalitas ini. Dengan mengerti dan mempelajari hal ini kita bisa menjaga diri kita dari melakukan hal-hal jahat tersebut.
Ayat-ayat yang kita baca di awal menyebutkan bahwa hati yang jahat melahirkan perbuatan-perbuatan jahat. Kemudian perbuatan-perbuatan itu membuat kita menjadi najis. Ayat 20. Dalam Wahyu 22:11 disebutkan bahwa seseorang yang berbuat najis akan semakin najis di akhir zaman. Tentu saja sebagai bagian Gereja yang sempurna kita tidak ingin menggenapi hal tersebut. Malahan sebaliknya kita ingin hidup dalam kebenaran (Kisah Para Rasul 10:35) dan kekudusan (1Petrus 1:16).
Jika “mens rea” ditunjukkan seseorang, yaitu ketika seseorang memiliki niat, intensi, lalai, sehingga menimbulkan kejahatan, maka menurut firman Allah itu disebut dosa. Yakobus 1:14-15.
Dosa itu akan melahirkan maut, seperti apa yang dialami oleh seorang tokoh dalam Alkitab, namanya Yudas Iskariot. Jemaat pasti mengenal kisah pengkhianatannya kepada Yesus. Matius 26:14-16.
Yudas Iskariot adalah orang yang merancangkan kejahatan dengan mengkhianati Yesus. Yudas menjadi pelaksana dari rencana imam-imam. Ia melakukan ini karena sejumlah uang yang dia pikir berharga. Yudas menilai Yesus begitu rendah (hanya seharga budak saja).[2] Memang ada pandangan bahwa sebenarnya Yudas kecewa dan memperlakukan Yesus sedemikian karena merasa harapannya tentang mesias yang membebaskan Israel secara revolusioner dari penjajah (kata “sicarii” berarti pembunuh, suatu gerakan ekstrimis Yahudi),[3] tidak terjadi.
Saat Yudas mengikuti apa yang dikehendaki iblis maka kehidupannya berbalik 180 derajat. Seharusnya ia mendapat “hadiah dan penghargaan kekal” (Wahyu 21:14), namun malahan yang terjadi ia mendapat penghukuman kekal! Kisah Para Rasul 1:16-20. Ini adalah yang harus kita hindari.
Jika kita mempelajari Roma 6:16-22 maka kita akan mengerti bahwa kita perlu melakukan hal-hal ini untuk menghindari niat jahat dalam hidup kita:
- Menaati pengajaran firman Allah. Ayat 17.
- Menyerahkan tubuh menjadi hamba kebenaran. Ayat 19.
[1] Paul H. Robinson, Mens Rea (Encyclopedia of Crime & Justice, 2002), 995, from https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=661161, diakses pada 27-Januari-2023.
[2] Pdt.David Ibrahim, Diktat Injil Matius “B” (Sekolah Alkitab Batu, 2023), 68.
[3] Craig L. Blomberg, Jesus and the Gospels: An Introduction and Survey, 2nd Edition (Nashville, Tennessee: B&H Publishing), 277. Kindle Edition.