PRINCE OF PEACE

PRINCE OF PEACE

Selamat Natal! Saat Natal tiba, apa yang Anda pikirkan? Palungan, lagu natal, kue natal, atau liburan, Ibadah, atau hadiah? Saya rasa Anda paling suka hadiah. Bagaimana kalau begini, Anda katakan saja Amin kalau Anda setuju pada setiap poin di daftar saya:

•            iPhone 12 Pro Max atau Galaxy Note 20 Ultra.

•            CBR atau Kawasaki Ninja 250cc.

•            PS5.

•            Baju baru.

•            Sepatu baru.

•            Pacar baru.

Untuk yang terakhir kelihatannya paling susah ya, apalagi buat yang sudah terlalu lama sendiri. Anda mungkin berkata tidak amin. Tapi buat saya daftar keinginan kita berhenti saat kita makin dewasa. Atau setidaknya daftar itu berubah menjadi hal-hal yang lebih signifikan buat hidup kita. Tidak sekedar yang penting ada bungkusnya.

Semakin kita dewasa fokus kita juga bergeser dari diri kita sendiri, kepada orang lain. Jika di masa kanak-kanak semua tentang aku (mamaku, mainanku, dan lain-lain), maka semakin bertambah umur kita mulai berpikir mengenai orang lain. Kita mulai berpikir mengenai berbagi dan memberi. Karena itu saya percaya bahwa apa yang Yesus katakan di Matius 22:37-40. Hukum ini adalah bukti kedewasaan kita dalam kekristenan.

Demikian juga dalam kita melihat kisah Natal. Dalam kedewasaan Kristen kita, Natal tidak sekedar palungan, orang majus dan para gembala. Kita ingin mencari tahu lebih dalam lagi tentang tujuan Natal. Mari kita lihat ayat tema kita di Yesaya 9:5-6. Dikatakan bahwa sang Mesias, yang dinubuatkan di Perjanjian Lama, digenapi di Perjanjian Baru dalam kehadiran Yesus, dan IA memiliki gelar Raja Damai.

Raja Damai berarti IA memiliki kedamaian yang berlimpah. Sama seperti kalau kita bilang si Poltak raja minyak, berarti ia memiliki minyak yang banyak. Perasaan damai ini yang menjadi barang mahal di dunia yang kacau ini. Bagaimana Yesus menggenapi bahwa IA adalah Raja Damai? Coba cek kisah Yesus meredakan badai di Markus 4:36-41 dan juga perkataanNYA yang penuh karunia damai sejahtera di Yohanes 14:27.

Berbicara tentang Yesus yang penuh damai, mengingatkan saya akan ayat-ayat di Lukas 4:18-19, 21. Yesus berkata mengenai Roh Tuhan, dan saya percaya sumber damai yang melebihi akal akan dimiliki mereka yang dipenuhi Roh Tuhan. Pribadi yang dipenuhi Roh Tuhan hidup dalam damai bahkan di saat-saat sulit. Kisah di dalam Perjanjian Baru ini terbukti dalam diri Rasul Petrus di Kisah Para Rasul 12:6-7.

Saya tahu ini masih jauh dari Perayaan Hari Pantekosta, dimana biasanya kita berdoa menanti kepenuhan Roh Kudus. Tetapi di Perayaan Natal kali ini pun Anda bisa meminta Roh Kudus hadir dalam hidupmu. Minta Roh Tuhan memenuhi dirimu, di masa-masa sulit seperti sekarang ini. Ingat, bahwa yang kita rayakan kelahiranNYA hari ini namaNYA disebut “Imanuel” artinya “Allah menyertai kita.” Matius 1:23.

Sang Raja Damai, Tuhan Yesus Kristus sudah tidak ada secara fisik di muka bumi, karena IA sudah naik ke Surga dan akan kembali saat waktunya sudah genap. Namun sebelum IA kembali, ada Roh Kudus, Roh Tuhan, Roh Kristus yang akan menyertai kita. Saya tahu, mungkin Anda memimpikan suatu hadiah Natal di tahun ini. Tetapi semua hadiah natal yang kita terima akan rusak, hilang, dan kehilangan makna. Namun tidak dengan Roh Tuhan, IA akan ada selama-lamanya.

Anda mungkin ingat ayat terkenal ini, “Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” (Lukas 11:10), tetapi mungkin Anda terlewat apa yang dituliskan di ayat 13, “Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Meminta, mencari, dan mengetok di ayat yang terkenal ini ternyata bukan tentang barang jasmani atau hadiah Natal, melainkan Roh Kudus! Hari ini yang Anda rayakan bukan bayi yang terbaring di palungan. Hari ini yang Anda rayakan adalah sang Raja Damai. IA rindu memberikan Roh Kudus yang akan membawa Anda dalam damai, bahkan di masa sulit sekalipun.

Selamat Natal. Tuhan memberkati.

GodblesS

JEFF

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s