PERUMPAMAAN TENTANG BENDAHARA YANG TIDAK JUJUR (Lukas 16:1-9)
Perumpamaan ini disampaikan Tuhan Yesus dalam rangkaian pengajaran dengan topik khusus yang IA berikan kepada murid-muridNYA (tidak terbatas kepada dua belas murid). Untuk perumpamaan ini Yesus berusaha mengajarkan tentang pengelolaan atau penatalayanan. Dalam Bahasa Inggris dipakai kata “stewardship” dimana didalam kata ini mengandung konsep “perencanaan yang bertanggungjawab” dan “pengelolaan sumber daya.”
Jika kita ingin mengesampingkan istilah-istilah teknis tadi. Apa yang Yesus ajarkan adalah mengenai prinsip pengelolaan uang. Namun menarik yang Yesus pakai adalah contoh dari seseorang yang tidak jujur. Tetapi kita bisa memahami bahwa Yesus selalu mengajar relevan dengan keadaan orang-orang yang diajarnya. Sehingga beberapa penafsir Alkitab melihat bahwa Yesus sedang mengajar “murid-muridNYA” secara luas, yang didalamnya termasuk para pemungut cukai.
Mengenai pemungut cukai, saya rasa Anda sudah banyak mengerti bagaimana negatifnya perspektif orang Yahudi terhadap mereka. Saya rasa Anda juga mengerti kalau pemungut cukai (atau orang pajak) pasti sangat erat dengan uang. Jadi jelas ketika Yesus bercerita tentang orang kaya dan bendahara, para pemungut cukai dapat terhubung dengan cerita yang Yesus sampaikan.
Dalam memahami teks Alkitab kita perlu mengerti apa yang menjadi tujuan penulis teks tersebut. Dalam bagian tulisan antara pasal 9 sampai 16 ada beberapa kali Lukas berusaha membawa pembacanya untuk mengerti bahwa ada penolakan terhadap Yesus oleh beberapa pihak. Namun demikian Yesus tetap menyampaikan apa yang menjadi kehendak Bapa, karena memang itu yang menjadi tujuanNYA. Yohanes 4:34.
Pembahasan mengenai uang memang sesuatu yang sensitif baik di Gereja maupun di luar Gereja. Sehingga apa yang Yesus sampaikan lewat perumpamaan ini tetap relevan bagi siapapun Jemaat yang sedang mendengarkan. Beberapa poin mengenai perumpamaan ini:
- Cinta akan uang akan membawa pada penyimpangan keuangan. Lukas 15:1. Ini berlaku di level pribadi dan di level institusional, kejahatan karena cinta uang. 1Timotius 6:10. Seorang Kristen seharusnya dapat mempertanggungjawabkan semua keuangan yang dipercayakan padanya. Lukas 15:2.
- Meminta bantuan keuangan tanpa bekerja seharusnya menjadi sesuatu yang memalukan. Lukas 15:3. Bekerjalah untuk sesuatu yang Anda inginkan. 2Tesalonika 3:10.
- Memikirkan diri sendiri akan membuat kita lebih bersalah dalam hal keuangan. Lukas 15:4. Ini menjadi salah satu ciri kondisi di Akhir Zaman. 2Timotius 3:2.
Masih ada banyak hal lain mengenai hal mengelola keuangan tetapi patut diperhatikan bahwa di Lukas 15:8a pujian bagi bendahara yang tidak jujur ini adalah bagian dari cerita, bukan untuk menjadi teladan. Maksudnya diungkap Yesus di bagian sesudahnya (Lukas 15:8b, 9), bahwa segala sesuatu itu bisa menjadi baik jika dikelola dengan baik, bukan untuk “dicintai” tidak sebagaimana mestinya.
Hiduplah dengan tujuan keuangan yang jelas, bukan untuk menjadi hamba dari uang, namun tuan atasnya.
GodblesS
JEFF