— Apa itu kasih karunia?
Kasih Karunia itu sudah hadir sejak mulanya dan membawa segala sesuatu yang baik. Kejadian 1:31. Dengan demikian manusia pun diciptakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik. Efesus 2:10. Jadi sesuatu yang dimulai baik akan menghasilkan yang baik pula. Kasih karunia memulai sesuatu yang baik, kasih karunia akan mengakhiri juga dengan baik. Wahyu 22:3 (pemulihan total dari kondisi manusia di Kejadian 3:17), Wahyu 22:13.
— Bagaimana mereka yang belum mengenal kasih karunia Allah?
Setiap orang yang lahir di dunia hadir karena kasih karunia Allah. Namun tentang mengenal kasih karunia itu dibutuhkan berita yang disampaikan kepada semua orang di dunia. Beritanya disebut Injil yang berarti kabar baik. Lukas 4:18. Pembawa berita itu melakukan sesuatu yang indah dengan menempuh halangan dan rintangan untuk memberitakannya. Yesaya 41:27. Pendengarnya diharapkan percaya, kemudian berseru kepada Tuhan, dan akhirnya menerima keselamatan. Roma 10:13-14.
Dari penjelasan diatas, satu-satunya orang yang belum mengenal kasih karunia Allah adalah mereka yang belum mendengar Injil. Mereka merasakan kasih karunia, mengalaminya, tetapi tidak mengenalnya. Sehingga yang terjadi adalah mereka bisa mendapatkan dan mencapai semua hal (Kejadian 11:6), namun bukan keselamatan. Keselamatan yang dimaksud adalah kehidupan kekal bersama Yesus. Yohanes 14:1-3, 3:15-17.
Rasul Paulus menjelaskan bahwa dengan melihat alam ciptaan saja sebenarnya manusia sudah dapat memahami penyataan kasih karunia Allah, sehingga tidak ada seorangpun bisa berdalih bahwa itu belum dinyatakan kepada mereka. Roma 1:18-20. Bagi mereka yang belum mendengar tentang Yesus maka arah iman percaya mereka kepada Sang Pemberi kasih karunia. Seperti apa yang dilakukan keturunan Adam yang sudah tidak dapat berkomunikasi langsung dengan Allah, mereka dibenarkan karena iman.
Contoh dari mereka diantaranya ada di zaman Enos. Kejadian 4:26. Atau di zaman Nuh. Kejadian 6:8-9. Juga di zaman Ayub (yang dipercaya hidup satu zaman dengan Abram, sebelum kemudian jadi Abraham). Ayub 1:1. Ketiga contoh tokoh ini memanggil nama Tuhan, hidup saleh dan takut akan Tuhan, jauh sebelum Yesus dinyatakan sebagai Tuhan yang menjadi manusia. Sehingga keselamatan dalam nama Tuhan Yesus adalah keselamatan yang sama jika orang beriman kepada Sang Pemberi kasih karunia.
Kejadian 5:24, Henokh percaya kepada kasih karunia Allah, dia tidak mengalami kematian. Oleh penulis Ibrani ia disebut “berkenan kepada Allah”. Ibrani 11:5. Perkenanan Allah ada atas orang yang percaya kepadaNYA, sedangkan mereka yang menolak untuk percaya, hukuman sudah tersedia. Yohanes 3:18. Hal ini bukan karena Allah menginginkan itu, tetapi ini dijelaskan di ayat-ayat berikutnya (ayat 19-21). Jika seseorang menolak terang maka yang didapatkannya adalah gelap, sama seperti hukum fisika bahwa kegelapan adalah ketiadaan terang.
Percayalah dan datanglah pada Sang Kasih Karunia (Yohanes 1:17), Sang Terang (Yohanes 12:46).
GodblesS
JEFF