I.M.P.A.C.T. Intimacy (Keintiman), Maturity (Kedewasaan), Persistence (Kegigihan), Action (Tindakan), Character (Karakter), Transformation (Transformasi).
Pada sesi sebelumnya saya menyampaikan tentang “Action” & “Character” kepada rekan-rekan pria yang saya rasa juga sebenarnya relevan untuk rekan-rekan wanita juga. Intinya bahwa lebih dari sekedar perkataan, hidup yang berdampak terletak pada bagaimana kita menunjukkan kuasa Allah melalui apa yang kita lakukan seperti respon Yesus kepada pertanyaan Yohanes Pembaptis. Lukas 7:17-23. Demikian juga bahwa karakter kita lebih bernilai dari sekedar pesona luar kita, namun lebih dari sekedar karakter yang positif, kita ingin memiliki dan menghidupi karakter Kristus. Kita juga dituntut menerapkannya dalam kehidupan pribadi dan rumah tangga. Efesus 5-6.
TRANSFORMATION
Seorang wanita adalah seorang pengubah sejarah. Ia tidak berhenti karena adanya hambatan dan tantangan, mereka adalah pejuang, dan Paulus mengakui karakter itu ada dalam Euodia dan Sintikhe. Filipi 4:2-3. Untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik tentu kita harus berjuang dan tidak bisa terus tinggal dalam ketakutan. Jika kita tinggal dalam ketakutan kita tidak hidup dalam Roh. 2Timotius 1:7. Kita mengubah bukan dengan standar Dunia, tetapi dengan standar Alkitab.
Apa yang ingin diubah oleh Dunia ini? Ada 2 hal yang saya pikir relevan dengan gerakan-gerakan di Dunia modern ini:
1. Penghapusan kemiskinan.
Kemiskinan adalah keberadaan finansial seseorang yang ada dibawah standar tertentu. Standar yang rendah ini dianggap menyebabkan orang-orang ini tidak bisa mencukupi kebutuhan-kebutuhan dasarnya.
Ini adalah hal yang nampaknya baik datang dari Dunia, bahkan dalam Alkitab beberapa kali dibahas mengenai membantu orang-orang miskin. Tetapi konsep Dunia dalam penghapusan kemiskinan ini adalah dengan menyamaratakan juga dengan menghapus konsep Tuhan. Karena katanya Dunia yang sama rata akan diracuni oleh konsep tentang Tuhan. Hal ini disampaikan dalam Marxisme, yang melihat konsep tentang Tuhan membuat ada sekelompok orang yang lebih berkuasa dari yang lain, padahal konsep sosialisme adalah konsep otoritarian.
Apa yang Alkitab katakan tentang kemiskinan? Kemiskinan itu adalah akibat dari dosa, karena kemiskinan adalah kekurangan, sementara sebelum dosa segala sesuatu sudah terpenuhi. Kejadian 1:28; 2:16. Solusinya adalah menghidupi Firman Tuhan, seperti apa yang Paulus beri teladan kepada pemimpin-pemimpin jemaat di Efesus yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 20:34-35. Menghidupi kehidupan yang suka memberi akan menjadi solusi. Tentu saja ini dilakukan dengan hikmat.
2. Kesenjangan sosial.
Ada banyak sekali perbedaan di dunia ini, namun ada hal-hal yang berbeda terjadi karena sistem yang dibangun manusia berdasarkan superioritas dan prasangka. Sebenarnya ini adalah hal yang baik namun seperti poin sebelumnya, ketika hal itu tidak didasarkan pada kebenaran absolut dari Tuhan, maka hal ini menjadi liar.
Salah satu contoh yang paling relevan untuk Amerika Serikat adalah mengenai gerakan LGBTQ. Mereka merasa dipinggirkan dan dihina secara sistematik, dan memang itu terjadi. Sejak 1533 di Inggris dibuat hukum mengenai sodomi baik pria-wanita, pria-pria dan juga dengan binatang. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan penggolongan perilaku menyukai sesama sebagai gangguan psikologis dan medis. Pada 1960-1970an terdapat peningkatan perawatan untuk mengubah seseorang homoseksual menjadi heteroseksual, bahkan mereka harus memilih mengikuti perawatan atau dipenjara.
Respon yang salah dari pemerintah terhadap orang-orang homoseksual bukan berarti kemudian menjadikan perilaku homoseksualitas adalah sesuatu yang benar. Ketika tidak diperkenankan bahwa seseorang dipotong tangannya karena mencuri, bukan berarti tindakan mencuri adalah sesuatu yang benar.
Demikian juga ada gerakan feminis yang meminta dalam segala aspek pria dan wanita harus disamakan. Benar memang pada level tertentu ada perbedaan perlakuan antara pria dan wanita. Namun bukan berarti kemudian semua yang dilakukan pria harus juga dilakukan oleh wanita. Menariknya tuntutan untuk tidak ada perbedaan, pada akhirnya akan sangat merugikan kauw wanita.
Apa kata Alkitab? Mengenai homoseksualitas jelas itu adalah sesuatu yang salah di hadapan Allah. Imamat 18:22, Roma 1:24-27. Lalu bagaimana mengatasinya? Sama seperti kesalahan-kesalahan lain, Anda mengutamakan komunikasi, dan teguran yang didasarkan kasih, juga kerelaan untuk mendengarkan. Kesenjangan memang terjadi, semua orang punya kemungkinan yang sama untuk melakukan kesalahan. Tetapi jangan kemudian kita merendahkan mereka yang bersalah, tetapi hendaknya kita dengan sabar berdoa dan berharap mereka bertobat. 2Petrus 3:9.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengubah sekitar kita? Tuhan Yesus memberi teladan dengan memiliki hati yang penuh belas kasihan. Matius 23:37.