Semua orang yang berdoa tentunya ingin mendapatkan jawaban. Namun seringkali jawaban itu sudah disana, hanya saja kita tidak melihat itu.
Ora et labora. Berdoa dan bekerja. Istilah ini adalah motto dari Biara Katolik yang didirikan oleh St.Benedict. Sebenarnya kalimat lengkapnya adalah “ora et labora, deus adest son has” yang berarti “berdoa dan bekerja, Tuhan ada disana” Mungkin ungkapan terakhir berarti Tuhan ada disana dan memperhatikan. Sehingga Paulus menuliskan “lakukanlah pekerjaanmu, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Kolose 3:23.
Saya tertarik dengan istilah ini karena tahun lalu adalah tahun doa buat GPdI Mahanaim, lalu disambung dengan tahun kerja untuk tahun ini. Mengapa harus berdoa dan bekerja? Bukankah doa itu besar kuasanya? Yakobus 5:16. Amin. Kita sering mengutipnya, namun kita perlu juga melihat ayat ini secara utuh. Mari kita lihat:
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan.” Kalimat ini sebenarnya berarti kesalahan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejawatnya. Ini sering disalahartikan dengan mengakui segala dosa, seperti yang dipraktekkan oleh mereka yang diberi gelar imam. Setelah pengakuan dosa itu kemudian “si pendosa” diharuskan menghapuskan dosa dengan melafalkan kalimat-kalimat doa tertentu. Ingat, dosa kita tidak bisa dipulihkan oleh perbuatan kita, atau kebenaran diri kita sendiri. Mari kita baca konsep pengampunan di perjanjian lama yang tertulis di Ibrani 10:1-2. Itu hanya bayangan dan bukan hakekat keselamatan.
Atau kemudian ada beberapa orang Kristen yang mengartikan, pengakuan ini harus dilakukan di depan umum, dengan alih-alih “keterbukaan adalah awal dari pemulihan”. Saya tidak berkata itu tidak benar, namun harusnya ditambahkan “dengan bijaksana” karena hal itu bisa menimbulkan ekses yang pada akhirnya menimbulkan bencana. Mazmur 32:5 menyatakan bahwa pengakuan itu kita ungkapkan kepada Tuhan. Kita mengakuinya di hadapan manusia saat kita
ditegur oleh kehendak Allah (1Korintus 14:24-25), atau ketika kita menceritakannya kepada orang yang kita percayai.
Saya akan kehabisan waktu untuk menjelaskan mengenai hal ini, karena itu kita harus kembali pada pengertian awal, bahwa dosa kita dihapuskan karena Allah menginginkannya. (Yesaya 43:25). Jadi keselamatan kita sebagai manusia roh sudah terjamin karena iman kita (Roma 5:1), dan ketika kita mengakuinya kepada orang yang tepat maka kesembuhan, pemulihan itu datang bagi tubuh dan jiwa kita.
Lantas apa artinya bekerja jika iman saja sudah cukup?
Perbuatan tetap kita lakukan meskipun kita sudah beriman. Karena iman tanpa perbuatan adalah mati. Yakobus 2:17. Karena demikian juga sebaliknya perbuatan-perbuatan yang tidak didasarkan pada iman akan menjadi sia-sia. Galatia 2:16.
Jika Anda perhatikan perbuatan-perbuatan ini mengacu pada perbuatan berdasarkan hokum taurat, yaitu membenarkan diri sendiri. Tuhan aku telah melakukan ini dan itu, aku layak mendapatkan jawaban doa. Sekali lagi kita baca Yakobus 5:16 bisakah kita lihat bahwa sesuatu yang vertical yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, juga dibarengi dengan sesuatu yang horizontal yaitu hubungan manusia dengan manusia. Ini yang harus kita kerjakan, kita tidak bisa hanya mengirimkan doa kepada dia yang bermasalah, tetapi kerjakan bagian kita yaitu berbuat baik. Ini bukan lagi berdasarkan hokum taurat, tetapi hokum Kasih. Hukum Taurat mengandalkan perbuatan manusia kepada Tuhan. Hukum Kasih mengandalkan perbuatan Allah yang memampukan kita melakukan perbuatan-perbuatan baik. Matius 6:14.
GodblesS
JEFF