Ini adalah tema Pemuda untuk 2018 dan juga selaras dengan tema GPdI Tiberias Pare: Never Give Up. Kalau Anda membaca ayat referensi untuk tema kita, dalam terjemahan Bahasa Inggris dituliskan “be strong”, kalau Anda suka belajar Bahasa, dalam Bahasa aslinya dipakai kata “chazaq” yang dalam Bahasa Inggris bisa diterjemahkan: to strengthen, prevail, to be firm. Tiga pengertian ini mewakili karakter dari seseorang yang kuat. Menariknya ini juga adalah resep untuk kesuksesan.
“When somene becomes stronger, he/she has more chance of success.”
Coba saja lihat, beberapa contohnya, di sepakbola, kalau ada tim yang memiliki pertahanan yang kuat (sebut saja catenaccio) maka mereka menjadi tim yang lebih kuat. Atau jika suatu tim sepakbola memiliki penyerangan yang lebih kuat/mendominasi (sebut saja tiki-taka) maka mereka menjadi lebih kuat, dan membawa pada kesuksesan. Hal yang sama dalam perusahaan, modal yang kuat, manajemen yang kuat, membuat suatu perusahaan lebih kuat dan lebih sukses. Contoh terakhir dalam hidup, orang yang punya karakter/kepribadian kuat, yang punya iman/percaya lebih kuat, menunjukkan kemungkinan sukses lebih besar.
Karena ini adalah perayaan Natal dan Tahun Baru, tentu saya ingin Anda juga mengingat Kisah Natal, dimana ada pribadi-pribadi yang kuat membawa kesuksesan dalam perjalanan hidup mereka.
- Para Majus. Matius 2:2, 10-11, 16.
- Mereka datang jauh dari timur.
- Datang sampai Yesus sudah tinggal di rumah.
- Sepulang mereka dari tanah Israel terjadi pembunuhan anak-anak usia 2 tahun ke bawah.
Sehingga kita bisa memberi estimasi bahwa setidaknya mereka menghabiskan 2 tahun atau lebih dalam perjalanan, yang membawa kepada keberhasilan dan sukacita.
- Orang tua Yesus. Matius 1:24-25, Lukas 1:38.
- Yusuf harus menentang perasaannya dan mengambil keputusan besar.
- Yusuf harus menahan dirinya sesudah pernikahan.
- Maria merendahkan dirinya dan menempatkan diri sebagai hamba.
- Demikian mereka mengambil resiko yang besar.
Keduanya menjadi bagian dari sejarah besar bagi dunia, kedatangan Juruselamat!
Jika kita kembali ke kisah Yosua, ia diberitahu oleh Allah untuk menjadi kuat dan teguh hati sebanyak 3 kali dalam 4 ayat yang berurutan. Sehingga kita bisa mulai merenungkan, kalau Tuhan sampai seperti itu memberi Firman kepada Yosua, tentu saja itu adalah kebenaran! 2Samuel 7:28.
Apa yang dialami Yosua (dalam Yosua pasal 1) bisa menjadi pelajaran bagi kita di tahun yang baru ini.
– Dalam waktu kehilangan/kesusahan (ayat 2), engkau harus menjadi lebih kuat, maksudnya dengan tidak mudah putus asa, atau menjadi tawar hati (ayat 9).
– Dalam waktu dimana kita menghadapi target yang besar (ayat 4), kita harus menjadi lebih kuat, maksudnya adalah dengan tetap hidup lurus dan berkenan. Bagaimana caranya? Kontrol (cek/ricek) apa yang kita lakukan (ayat 7) dan terus taruh pedoman hidup berkenan itu di pikIran kita (ayat 8).
– Dalam waktu dimana kita mengetahui atau mendapat janji (untuk kepemilikan seperti di ayat 3 atau kemenangan seperti di ayat 5), kita harus menjadi lebih kuat, dengan memimpin diri kita dan orang-orang di sekitar kita untuk berkomitmen (disiplin, ayat 6).