DOA MARIA

Kita masuk lagi di bulan Desember. Kembali lagi kita diingatkan dengan peristiwa Natal di Betlehem ribuan tahun yang lalu. Tentu saja setiap kali datang Natal kita diingatkan untuk membaca kembali kisah Natal dan mengingat tokoh-tokoh Natal yang terlibat.

Satu tokoh yang menonjol, dan saya rasa mungkin juga ada di benak Anda sekalian. Nama tokoh ini: Maria. Hari ini kita akan bahas Doa Maria. Tenang, ini bukan mantera, atau doa yang diulang-ulang seperti yang dipraktekkan beberapa orang lain. Sebenarnya dengan membaca Yohanes 16:26 saja sudah jelas kepada siapa seharusnya kita berdoa.

Tetapi kita tidak akan membahas hal itu sekarang, saya ingin kita melihat ke Lukas 1:46-55 dan melihat apa yang menarik dan bisa menjadi inspirasi bagi kita dari 10 ayat di Lukas pasal yang pertama ini. Tetapi karena keterbatasan waktu kita akan membahas dari 3 ayat saja.

Mari kita mulai dengan ayat yang ke-46: “…memuliakan Tuhan.

Maria mengatakan kalimat ini setelah Elisabet, kerabatnya yang sedang hamil, dalam kuasa Roh mengatakan hal-hal yang luar biasa tentang Maria. Kita belajar bahwa segala sesuatu yang positif, yang terjadi pada kita, kita jadikan energi untuk memuliakan Tuhan. Coba lihat respon Daud di 2 Samuel 7:18-29, setelah Nabi Natan berbicara atas nama Tuhan akan hal-hal baik bagi keluarganya. Daud tidak kemudian membanggakannya kepada keluarganya, tetapi malahan merendahkan diri dan memuliakan Tuhan.

Ayat yang ke-47: “…hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.

Ini sebenarnya rahasia sukacita di dalam dunia ini. Bukan karena harta, tahta, atau cinta, tetapi karena Yesus, Juruselamat kita. Saat itu Maria belum menyebut Yesus, karena Yesus masih belum dilahirkan dan menyelesaikan misinya. Namun bahwa bayi yang Maria akan lahirkan adalah juruselamat ada di perkataan malaikat kepada para gembala domba, di malam saat Yesus lahir. Lukas 2:11. Kita mengerti bahwa dunia menempatkan prasyarat yang bermacam-macam untuk resep kegembiraan yang sementara. Namun kita punya resep yang hanya satu saja prasyaratnya, percaya kepada Yesus! Dalam doa mu sebut nama DIA dan bergembiralah.

Ayat yang ke-48: “…Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.

Menarik sekali bahwa penulis Mazmur yang hidup di bawah Taurat menuliskan tentang perkenanan Tuhan, dan keselamatan bagi orang-orang yang: RENDAH HATI. Mazmur 149:4. Tetapi “kerendahan” ini juga dilihat oleh komentator Alkitab yang laini sebagai status Maria saat itu. Ia hanyalah seorang perawan yang miskin, bertunangan dengan seorang tukang kayu, Yusuf. Tetapi toh Allah melihat mereka di dalam kerendahan mereka dan meninggikan mereka sebagai orang tua dari Yesus yang kemudian menjadi juruselamat bagi dunia. Kita dulunya rendah dan terbuang karena dosa. Bayangkan dari kemuliaan sebagai ciptaan tertinggi di bumi, manusia jatuh ke bawah begitu keras. Tetapi Allah tidak menyerah dengan yang terbuang ini, IA “…mengangkat aku dari dunia orang mati, … menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.” Mazmur 30:4.

Masih di ayat yang ke-48: “…mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.

Maria tahu bahwa hidupnya berubah karena Tuhan, dan apa yang Tuhan percayakan kepadanya, sekarang. Paulus pun menyadari bahwa ia yang “rendah” diberikan kepercayaan yang luar biasa untuk melayani Kristus Yesus. 1Timotius 1:12-14. 

Mari kita datang pada Tuhan dengan 4 inspirasi dari Doa Maria ini.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s