Grow Together

GROW TOGETHER

Pertama-tama ijinkan saya mengucapkan selamat merayakan Sumpah Pemuda untuk yang masih ingat kalua hari ini adalah hari Sumpah Pemuda. Namun yang kedua yang menjadi salah satu alasan kita berkumpul sore hari ini adalah Ulang Tahun ke 40 Tahun untuk Pemuda Remaja GPdI Alfa Omega Ketintang, Surabaya. Kalau tidak salah mereka sekarang punya nama COMMANDERS OF CHRIST.

Bertumbuh atau berkembang adalah istilah yang tersebar di seluruh Alkitab. Dalam Kejadian kita ingat bahwa manusia pertama diminta untuk “beranak cucu dan penuhilah bumi”. Kemudian dalam Yesaya kita ingat Allah mengibaratkan Israel sebagai kebun anggur yang harusnya menghasilkan anggur pilihan, tetapi malahan menghasilkan anggur yang asam. Demikian kalau kita maju ke Perjanjian Baru, dalam Lukas seorang pemilik kebun melihat ada pohon ara yang tidak berbuah, dan memberi waktu 3 tahun untuk pengurus kebun itu untuk merawatnya, jika tidak berbuah maka akan ditebang.

Tiga kisah Alkitab di atas menunjukkan bahwa “berkembang” tidak bisa dilepaskan dari “berbuah”. Hari ini kita akan belajar untuk bertumbuh bersama, supaya semua punya pemahaman yang sama. Anda yang pernah latihan fitness pasti tahu Anda harus melatih bagian kiri dan kanan tubuh Anda dengan beban latihan yang sama. Kalau tidak berkembangnya tidak akan sama.

Kembali ke COC, ini adalah ulang tahun yang ke 40 tahun bagi Pemuda Remaja. Kalau melihat angka, sebenarnya Anda sudah tidak pemuda Remaja lagi. Jokes. Usulan saya Anda buat ulang tahun sesuai dengan tahun kapan Anda mulai nama COC ini. Tapi ini hanya obrolan selintas ya jangan dijadikan perdebatan serius.

Tetapi mengingat 40 tahun, saya teringat dengan rentang masa yang sama di dalam Alkitab saat Israel berkembang menjadi suatu bangsa menjalani suatu perjalanan yang cukup panjang untuk sampai di tanah perjanjian. Ini adalah perjalanan lintas generasi yang menarik. Pada tahun ke-40 tantangan yang dihadapi bukan saja dari generasi yang lebih tua, tetapi juga dari antara generasi baru yang muncul. Commanders of Christ, you better prepare for this, and listen well for the Word of God!

Semakin kita dewasa fokus kita juga bergeser dari diri kita sendiri, kepada orang lain. Jika di masa kanak-kanak semua tentang aku (mamaku, mainanku, dll), maka semakin bertambah umur kita mulai berpikir mengenai orang lain. Kita mulai berpikir mengenai berbagi dan memberi. Karena itu saya percaya bahwa apa yang Yesus katakan di Matius 22:37-40“Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.(38)Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.(39)Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.(40)Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”Hukum ini adalah bukti kedewasaan kita dalam kekristenan.

Siapa yang ingin dewasa? Menarik sekali kalau mempelajari dinamika sosial, anak-anak biasanya ingin cepat dewasa, sementara yang dewasa,ketika melihat sulitnya hidup ingin kembali ke masa anak-anak. Tetapi didalam Firman Tuhan dengan jelas dikatakan: 1 Korintus 13:11″Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.”

Mengapa menjadi dewasa itu penting? Efesus 4:13-14 “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,(14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan…”

Karena anak-anak mudah diombang-ambingkan! Puji Tuhan kalau hari ini kita anak-anak muda masih menyadari bahwa kita butuh pegangan yang teguh didalam Kristus. Banyak sekali anak muda yang merasa dirinya kuat, merasa dirinya tidak tergoncangkan namun ternyata mereka mudah sekali ambruk. Apalagi kalau sudah ditawari 3G (Gold-Glory-Guys/Girls). Iman kuat, imron yang mana tahan.

Apa saja tanda-tanda seorang sudah dewasa? Kalau melihat ke 1Korintus 13, jelas sekali dituliskan: PERKATAAN, PERASAAN dan PIKIRAN. Secara cepat saya akan membahas hal ini supaya kita semua punya pemahaman yang sama mengenai kedewasaan rohani. Bukan berarti usia kalian yang masih muda kemudian kalian tidak dewasa rohani. Bisa jadi sebaliknya banyak orang yang sudah puluhan tahun di gereja namun masih anak-anak secara rohani.

(1) PERKATAAN. Perkataan seorang dewasa rohani bukanlah perkataan yang sembarangan. Matius 12:36 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.”Ini termasuk perkataan di media sosial.

(2) PERASAAN. Perasaan seorang dewasa rohani tidak dikuasai hawa nafsu. Efesus 4:19-20 “Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.”

(3) PIKIRAN. Pikiran seorang dewasa rohani diperbaharui (diwarnai pertobatan dari waktu ke waktu). Roma 12:2″Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Sekarang apakah Anda adalah seorang yang dewasa rohani? Ulang tahun Pemuda Remaja ini saya tahu masih ada banyak keinginan yang Anda ingini untuk diri Anda sendiri. Tetapi ketika Anda bertumbuh dewasa secara rohani, berapapun jumlah tahun yang sudah Anda lewati. Biarlah fokus kita pada dia, pada mereka, yang ada diluar sana. Apa yang Anda bisa kontribusikan untuk dunia yang diluar sana?

GodblesS

JEFF

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s