Ini adalah suatu ungkapan yang terkenal di dunia kekristenan, terutama jika Anda mengikuti perkembangan musik rohani kontemporer di Indonesia. Karena ini adalah judul album live dari seorang pemimpin pujian terkenal di Indonesia, bernama Sidney Mohede. Tetapi apa sebenarnya “Love God, Love People” itu?
Saya rasa kita sama-sama setuju kalau ungkapan ini berasal dari Hukum yang Terutama yang dikatakan Yesus dalam:
Matius 22:37-40 (TB) Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Menarik sekali beberapa tahun yang lalu ketika saya menghadiri Hillsong Conference. Salah seorang pemimpin pujian dari Hillsong berkata demikian: “Kami percaya bahwa menyembah Tuhan itu bukan sekedar membuat album, mengadakan konser, dan menyanyikan lagu pujian-penyembahan. Tetapi kami sadar bahwa menyembah Tuhan berarti juga berdiri membela mereka yang lemah. Menyembah Tuhan berarti mencari solusi untuk ketidakadilan sosial. Menyembah Tuhan juga dapat berarti membantu mereka yang tidak seberuntung kita.” Saat itu saya sadar betapa Hillsong Church, di tengah segala pro-dan-kontra mengenai mereka, benar-benar menjadi garam dan terang di tengah-tengah komunitasnya.
Saya tahu beberapa gereja mungkin terinspirasi dari gereja lain untuk mulai membuat dan memroduksi penampilan, pertunjukkan, lagu-lagu, dan tidak ada yang salah dengan hal itu. Bagi saya membuat sebuah lagu itu seperti membuat sebuah skenario. Menariknya demikian juga dengan Kasih atau Cinta, itu adalah skenario besar. Apa yang saya maksudkan dengan skenario adalah kisahnya belum selesai sampai itu benar-benar selesai. Bahasa pop-urban nya, it aint over till its over. Bahwa kisah ini bukan akhir, bahkan hidup kita nanti di dalam Kerajaan Surga juga bukanlah akhir. Allah yang penuh Kasih itu punya skenario untuk setiap kita. (Yesaya 66:22 langit & bumi baru tinggal tetap, demikan keturunan orang percaya).
Baiklah untuk mempermudah, coba bayangkan dalam sebuah lagu, misalnya lagu yang lirik awalnya This is my desire Bagian refrain dari lagu ini, yang juga dijadikan judul oleh penciptanya, adalah Lord, I give you my heart (Mazmur 63:2 jiwaku haus, tubuhku rindu; Yesaya 55:8 tingginya jalanKU dari jalanmu). Jika saja heart itu tidak ada disana maka lagu itu skenarionya belum selesai. Percayalah, bahwa Allah belum selesai dalam kehidupanmu. Apapun kondisimu sekarang ini, Anda harus terbuka dan percaya bahwa rancangan Tuhan bukanlah rancangan manusia. Dalam Amsal 4:18 dikatakan:
Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
Ini adalah kisah mengenai kemuliaan yang terus meningkat, sampai saat ini kita masih baru dibukakan sampai di level Surga, tetapi saya percaya itu bukan akhirnya, ada sebuah misi yang Tuhan akan berikan kepada kita dalam kemuliaan yang gilang gemilang itu. Karena itulah Paulus bisa berkata penderitaan jaman sekarang tidak sebanding dengan kemuliaan apa yang menanti.
Kembali pada ayat Utama kita. Saya mendapati bahwa adalah sesuatu yang dilematis ketika kita berbicara tentang Hukum Kasih. Ini terjadi terutama ketika kita masih mengenakan cara pikir Hukum Taurat. Hukum dalam kerangka pikir Hukum Taurat fokusnya adalah menghindari konsekuensi buruk dengan tidak melakukan apa yang dilarang. Dalam kerangka pikir Hukum Kasih – atau Hukum yang Terutama ia bukannya menghindar namun malahan melakukan sesuatu dengan sengaja karena itu adalah prinsip dasar dari segalanya.
God Love People Love God
Itulah konsep Yesus mengenai murid-murid atau pengikut-pengikutNYA, bukan SEGREGASI melainkan PENETRASI. Mungkin ini kata-kata yang terlihat rumit, tetapi sebenarnya tidak ketika kita membaca Matius 5:13-16.
Jadi bagaimana kita menyimpulkan hal ini? LOVE ALWAYS WORK. Kalimat dalam Bahasa Inggris ini memiliki makna ganda. Pertama, bahwa kamu tidak akan pernah salah jika memakai Bahasa Kasih (Galatia 5:22-23). Kedua cinta, kasih selalu tentang melakukan sesuatu, itu aktif dan bukannya pasif. Itulah mengapa dalam terjemahan Bahasa Inggris, setelah kisah tentang karya Allah dalam Yesus yang mengagumkan, diikuti oleh ACTS. Ini adalah kisah ketika kasih itu dipraktekkan.