Ini adalah ayat yang menarik karena disampaikan oleh Yesaya yang saat itu dipercaya masih muda. Seperti Anda dan saya yang masih muda, tentu saja ada banyak sekali yang “round-a-round” di pikiran kita. Jika kita lihat ayat-ayat sebelumnya kita akan menangkap 3 hal yang ditunjukkan Yesaya muda sebelum kemudian memulai pelayanannya.
- Kurang percaya diri (lack of confidence).
- Merasa tidak sempurna (imperfect).
- Masa depan yang belum jelas (no vision for the future).
Ketiga hal ini pernah Anda rasakan? Saya pernah. Sebagai orang muda seringkali kita merasa bukan siapa-siapa dan tidak mampu. Tetapi perasaan ini bukan saja hanya karena kita “muda”. Seorang tokoh Alkitab bernama Musa menunjukkan hal-hal tersebut juga di awal pelayanannya, dan usianya saat itu diperkirakan 80 tahun! Keluaran 3:11, 4:1, 4:10. Dia dengan keras menolak untuk diutus. Jadi kalau bukan karena pengaruh usia muda lalu apa? Rasa bersalah. Ingat apa yang terjadi di Taman Eden. Demikian juga di Perjanjian Baru Paulus menuliskan kepada jemaat Roma, bahwa manusia kehilangan kemuliaan Allah. Roma 3:23. Tetapi itulah mengapa Kristus hadir, itulah Natal, Kasih Karunia Allah melimpah dan itu dituliskan di ayat selanjutnya. Roma 3:24.
Pengutusan selalu dilakukan untuk suatu alasan. Tanpa adanya alasan yang jelas, maka hidup ini akan menjadi sia-sia. Pengkhotbah 1:1-3. Pengutusan adalah pelayanan misi yang diberikan. Tetapi bukankah hidup ini adalah misi, demikian juga setiap nubuatan adalah misi, dan juga Natal yang sekarang kita rayakan adalah suatu misi Illahi.
“Utuslah Aku!” adalah pernyataan yang besar. Pernyataan ini menunjukkan ketaatan, keberanian dan kepekaan seorang Yesaya. Hal ini ditunjukkan oleh tokoh-tokoh Natal.
- Para Gembala. Lukas 2:8-20.
- Para Majus. Matius 2:1-12.
Misi adalah hak istimewa, ini seharusnya bukan suatu beban bagi kita. 1Timotius 1:12-14. Dalam ayat ini Paulus menceritakan betapa panggilannya adalah suatu karunia, sesuatu yang tidak layak diterimanya. Demikian juga kita, siapa dari kita yang sebenarnya layak. Paulus menambahkan di 2Timotius 1:9-11 bahwa panggilan ini bukan karena perbuatan kita. Maksud Allah dinyatakan dengan kedatangan Yesus (Natal).