Semua ilmu yang ada di dunia ini sebenarnya berasal mula dari kerinduan manusia mengenal Tuhannya. Itulah sebenarnya Theology is the mother of science. Tetapi sekarang setelah cara berpikir manusia dikuasai logika, malah mereka melupakan Tuhannya dan “mengangkat” science as the only source.
Untuk apa Tuhan ciptakan galaksi ini dan semua yang ada? Saya rasa jawaban detailnya akan tetap jadi misteri dan hanya Tuhan yang tahu. Misteri itu perlu, menandakan bahwa otak kita ini terbatas, dan ada sosok yang JAUH LEBIH TINGGI dari manusia, yang punya kuasa atas kita: TUHAN.
Namun kalau boleh menjawab, dari awalnya Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan baik. Allah menciptakan sistem yang luar biasa kompleks yang mendukung satu dengan yang lain. Saya selalu terkesima dengan rantai makanan, dengan bagaimana mahluk hidup bereproduksi dan bertahan hidup.
Saya percaya itu semua karena sebuah sistem yang diciptakan Tuhan. Sistem itu tentu ada dalam skala yang berbeda-beda. Nah skala galaksi itu belum dapat dipecahkan oleh manusia, karena sekali lagi kita terbatas.
Namun apakah yang Tuhan ciptakan adalah sia-sia? Saya rasa tidak pernah Allah menciptakan tanpa tujuan. Seperti ditulis di Yesaya 45:18 bahwa Allah menciptakan langit dan bumi bukan untuk kosong tetapi didiami. Ini mengindikasikan Tuhan menciptakan dengan suatu maksud. Maksud Allah terhadap galaksi ini, adalah suatu sistem yang saling menopang. Contoh saja daya tarik planet di tata surya kita lah yang menjaga bumi tidak terlempar ke luar angkasa, dan suatu sistem yang kecil dijaga oleh sistem yang lebih besar, dan pada puncaknya semua diciptakan oleh Allah.
Apakah itu akan ada di kekekalan? Tuhan yang tahu karena katanya langit dan bumi akan lenyap tergulung seperti kitab (Wahyu 6:14). Langit yang mana? Apakah hanya tata surya kita? Tuhan yang tahu. Tapi kita dijamin oleh Yesus sendiri, kataNYA di rumah Bapaku ada banyak tempat tinggal (Yohanes 14:2). Jadi kita sedang menuju kekekalan. Haleluya.
Galaxy shows HIS wonders and majesty.