Satu tokoh yang menonjol dalam Alkitab, dan saya rasa mungkin juga ada di benak Anda sekalian berkaitan dengan hidup Yesus. Nama tokoh ini: Maria. Hari ini kita akan bahas Doa Maria. Tenang, ini bukan mantra, atau doa yang diulang-ulang seperti yang dipraktikkan beberapa orang lain. Sebenarnya dengan membaca Yohanes 16:26 saja sudah jelas kepada siapa seharusnya kita berdoa.
Tetapi kita tidak akan membahas hal itu sekarang, saya ingin kita melihat ke Lukas 1:46-55 dan melihat apa yang menarik dan bisa menjadi inspirasi bagi kita dari 10 ayat di Lukas pasal yang pertama ini. Tetapi karena keterbatasan waktu kita akan membahas dari 3 ayat saja.
Mari kita mulai dengan ayat yang ke-46: “…memuliakan Tuhan.”
Maria mengatakan kalimat ini setelah Elisabet, kerabatnya yang sedang hamil, dalam kuasa Roh mengatakan hal-hal yang luar biasa tentang Maria. Kita belajar bahwa segala sesuatu yang positif, yang terjadi pada kita, kita jadikan energi untuk memuliakan Tuhan. Coba lihat respons Daud di 2 Samuel 7:18-29, setelah Nabi Natan berbicara atas nama Tuhan akan hal-hal baik bagi keluarganya. Daud tidak kemudian membanggakannya kepada keluarganya, tetapi malahan merendahkan diri dan memuliakan Tuhan.
Ayat yang ke-47: “…hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.”
Ini sebenarnya rahasia sukacita di dalam dunia ini. Bukan karena harta, takhta, atau cinta, tetapi karena Yesus, Juruselamat kita. Saat itu Maria belum menyebut Yesus, karena Yesus masih belum dilahirkan dan menyelesaikan misinya. Namun bahwa bayi yang akan Maria lahirkan adalah juru selamat, ada di perkataan malaikat kepada para gembala domba, pada malam saat Yesus lahir. Lukas 2:11. Kita mengerti bahwa dunia menempatkan prasyarat yang bermacam-macam untuk resep kegembiraan yang sementara. Namun kita punya resep yang hanya satu saja prasyaratnya, percaya kepada Yesus! Dalam doamu sebutkan nama DIA dan bergembiralah.
Ayat yang ke-48: “…Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.”
Menarik sekali bahwa penulis Mazmur yang hidup di bawah Taurat menuliskan tentang perkenanan Tuhan, dan keselamatan bagi orang-orang yang: RENDAH HATI. Mazmur 149:4. Tetapi “kerendahan” ini juga dilihat oleh komentator Alkitab yang lain sebagai status Maria saat itu. Ia hanyalah seorang perawan yang miskin, bertunangan dengan seorang tukang kayu, Yusuf. Tetapi meskipun demikian Allah melihat mereka di dalam kerendahan mereka dan meninggikan mereka sebagai orang tua dari Yesus yang kemudian menjadi juru selamat bagi dunia. Kita dulunya rendah dan terbuang karena dosa. Bayangkan dari kemuliaan sebagai ciptaan tertinggi di bumi, manusia jatuh ke bawah begitu keras. Tetapi Allah tidak menyerah dengan yang terbuang ini, IA “…mengangkat aku dari dunia orang mati, … menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.” Mazmur 30:4.
Masih di ayat yang ke-48: “…mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.”
Maria tahu bahwa hidupnya berubah karena Tuhan, dan apa yang Tuhan percayakan kepadanya, sekarang. Paulus pun menyadari bahwa ia yang “rendah” diberikan kepercayaan yang luar biasa untuk melayani Kristus Yesus. 1Timotius 1:12-14.
Mari kita datang pada Tuhan dengan 4 inspirasi dari Doa Maria ini.

Leave a comment