BAPA DALAM NATAL

Lukas 1:30-32.

Saat Maria mendapatkan kunjungan dari malaikat Allah ada hal menarik yang disebutkan di ayat 32. Disebutkan oleh malaikat itu tentang kelahiran Yesus (Latin: natal), di mana Allah adalah BapaNYA. Namun juga ditambahkan bahwa Yesus juga akan mewarisi takhta Daud, bapa leluhurNYA, seperti yang dituliskan di 2Samuel 7:16.

Jadi penting untuk memahami konsep Bapa yang diperkenalkan dalam Alkitab, karena tentu sebutan ini diperkenalkan dari awal kehadiran Yesus, seperti ayat yang sudah kita baca di awal. Namun sebenarnya konsep Allah sebagai Bapa bukan baru muncul di Perjanjian Baru.

Kita lihat ada beberapa contoh seperti di Ulangan 32:6, Yesaya 63:16, dan Yeremia 31:9. Kesemuanya menunjukkan Allah sebagai Bapa. Perlu diperhatikan di sini bahwa “Bapa” di sini bukan berarti bapa/ayah biologis. Sehingga ini menjawab olok-olokan beberapa kalangan kalau Yesus adalah Anak Allah, siapakah IbuNYA, atau siapa yang membantu persalinanNYA?

Bapa di dalam Perjanjian Lama menggambarkan hubungan pencipta dengan ciptaanNYA, IA adalah sumber hidup (Maleakhi 2:10) yang menjadi pelindung, dan sumber kasih. Sehingga pemahaman ini yang menyatukan kita sebagai orang yang beriman. Efesus 4:5-6.

Bapa di dalam Perjanjian Baru, menekankan pada kedekatan dan hubungan personal. Itulah mengapa Yesus mengajarkan untuk memanggil Allah sebagai Bapa di dalam Matius 6:9. Bapa adalah figur otoritas, yang juga memberi kehangatan dan pemeliharaan.

Dari sekian banyak jemaat pasti ada laki-laki yang memimpin keluarganya, menjadi pelindung bagi anggota-anggota keluarganya, dan menjadi ayah yang mengasihi anak-anaknya. Sifat-sifat seperti ini juga ditunjukkan Allah di sepanjang kisah Alkitab. Misalnya perumpamaan Yesus tentang Anak yang hilang di Lukas 15:11-32. Atau bagaimana Allah melihat Israel sebagai anak yang memberontak, tetapi Allah berjanji tidak akan melampiaskan murka karena kasihNYA. Hosea 11:1-9. DIA Bapa kita yang baik, DIA yang terbaik.

Kembali ke ayat di awal pembahasan kita. Setelah disebutkan Allah yang adalah Bapa, kita melihat ada disebutkan nama Daud yang menjadi bapa leluhur dari Yesus. Hal ini menggambarkan bahwa Allah selalu melibatkan manusia untuk mengerjakan rencanaNYA di bumi. Mulai dari Adam, sampai Daud, dan sekarang, kita semua jemaat Tuhan. Apakah Daud seseorang yang sempurna, dan bapa yang baik? Kita melihat banyak kegagalannya, khususnya dalam mendidik anak yang pada akhirnya mengkhianatinya. 2Samuel 13:28, 16:22. Tangan yang berdarah dan hawa nafsu jahat, semua yang Daud lakukan, dibuat juga oleh Absalom di depan Israel.

Lalu mengapa Allah tetap memakai Daud, menjanjikan takhta Kerajaan yang kekal (digenapi dalam Yesus), dan namanya tetap dihormati sampai sekarang? Satu hal yang menjadi pesan yang sama, di momen kelahiran Yesus. Bahwa Allah memakai orang-orang yang lemah untuk rencanaNYA. 1Korintus 1:27. Selama kita mengakui kelemahan kita dan bergantung penuh pada Allah, Bapa yang baik itu. Mazmur 31:10, 15.

Leave a comment