Efesus 2:13.
“Jauh” yang dimaksud dengan ayat ini berarti kita tidak bisa mendapat akses. Apa yang terjadi adalah terdapat jarak yang menjauhkan manusia dari Allah. Kejadian 3:22-24. Ini bukan karena Allah kecewa dengan manusia, kemudian IA “jaga jarak” tetapi ini dilakukanNYA dengan motivasi kasih, lihat ayat 22c.
Jarak inilah yang membuat manusia mencari-cari jalan supaya terjadi “reuni” dari Allah yang terasa jauh, menjadi Allah yang dekat. Sayangnya manusia dengan kekuatannya sendiri tidak mampu mendekatkan diri dengan Allah. Bahkan ekstrimnya manusia sampai merasa mereka tidak membutuhkan Tuhan karena mampu “mencapai langit” dengan usaha mereka sendiri. Kejadian 11:2-4.
Secara umum manusia diajarkan untuk berusaha mendapatkan keselamatan, sangat berbeda dengan apa yang dituliskan dalam Efesus 2:4-9. Meskipun karena diberikan “cuma-cuma” maka anugerah dijadikan alasan untuk melakukan yang salah. Roma 6:1-2. Tetapi kita bukan orang-orang yang demikian.
Kita perlu sadar bahwa kita tidak punya kekuatan untuk mencari jalan kepada Allah, selain daripada Allah sendiri berinisiatif untuk membuat jalan bagi kita. Efesus 2:18. Allah melakukan itu karena meskipun manusia sejak jatuh dalam dosa, terus menerus berbuat dosa, Allah masih mengasihi manusia. Ini sebenarnya yang tercermin dari kisah-kisah Alkitab, mulai dari kisah Hosea (Hosea 1:1-11), sampai ke kisah Perumpamaan Anak yang Hilang (Lukas 15:11-20).
Allah kita bukan sosok yang menginginkan “instant karma” terjadi. Bahkan “karma” tidak ada di Alkitab sebenarnya. Bayangkan kalau Tuhan menginginkan hal yang setimpal terjadi pada hidup kita yang “rusak” ini. Kejadian 6:12, Roma 6:12. Kita pasti tidak punya kesempatan untuk diselamatkan. Tetapi kehadiran Yesus, Anak Allah, ke dalam dunia menghancurkan semua konsep yang berlawanan dengan konsep anugerah.
Jika manusia berpikir ada yang ditakdirkan untuk selamat dan ada yang ditakdirkan tidak. Maka kehadiran Yesus menjamin keselamatan bagi semua orang yang percaya kepadaNYA. Markus 16:15-16. Jika manusia berpikir keselamatan berdasarkan pengampunan dosa adalah dengan berkurban dan berbuat baik sebanyak-banyaknya. Maka kehadiran Yesus menunjukkan rahmat dan belas kasihan (ini semua adalah istilah yang berkaitan erat dengan anugerah) Allah yang ditunjukkan kepada umatNYA. Lukas 1:76-79.
Kita yang sebenarnya “jauh” dari kata “layak” dan “sempurna” diberi perkenanan untuk menerima janji dan panggilan Allah. Kisah Para Rasul 2:39. Sekarang maukah kita menerima DIA, mempertahankan DIA di hati kita, sampai selamanya? Biarlah hanya DIA yang ada di hati kita, bahkan sampai nanti tubuh dan daging kita lenyap.

Leave a comment