Ibrani 9:27.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa konsep “karma” dalam teologi Kristen itu tidak relevan. Khususnya kalau kita membandingkannya dengan ajaran Hindu dan Budha.[1] Melalui tulisan Dr. Nishma Singh kita dapat memahami bahwa karma dalam pandangan Hindu berhubungan dengan kelahiran kembali di mana seseorang harus melalui siklus pahala dan hukuman, dan keselamatan (moksha) adalah lepasnya seseorang dari siklus ini. Sedangkan dalam pandangan Budha, pilihan seseorang menentukan karma yang diterimanya dan bahkan seseorang dapat mentransfer kebaikan dengan orang lain, bahkan yang sudah meninggal.
Apa yang kita percaya di dalam Tuhan Yesus Kristus adalah anugerah. Sesuatu konsep yang sulit dicerna oleh keyakinan-keyakinan di luar Kristen, dan sesuatu konsep yang banyak disalahgunakan oleh oknum-oknum dalam kekristenan itu sendiri. Secara umum manusia diajarkan untuk berusaha mendapatkan keselamatan, sangat berbeda dengan apa yang dituliskan dalam Efesus 2:4-9. Meskipun karena diberikan “cuma-cuma” maka anugerah dijadikan alasan untuk melakukan yang salah. Roma 6:1-2. Tetapi kita bukan orang-orang yang demikian.
Dalam budaya populer istilah “karma” lebih banyak dimaknai “pembalasan setimpal” yang tidak dikerjakan secara langsung oleh pihak yang jadi “korban”.[2] Bahkan ada istilah populer di situs video berbagi, yaitu “instant karma”. Tetapi sekali lagi ini bukan konsep seseorang yang mengikut Kristus. Kita percaya bahwa pembalasan adalah milik Tuhan. Roma 12:19. Hal ini adalah sesuatu yang Yesus sendiri ajarkan kepada murid-muridNYA. Matius 5:39. Suatu praktik Hukum Kasih yang menggenapi Hukum Taurat (yang sudah tidak lagi berlaku). Ayat 38.
Bayangkan kalau Tuhan menginginkan hal yang setimpal terjadi pada hidup kita yang “rusak” ini. Kejadian 6:12, Roma 6:12. Kita pasti tidak punya kesempatan untuk diselamatkan. Tetapi kehadiran Yesus, Anak Allah, ke dalam dunia menghancurkan semua konsep yang berlawanan dengan konsep anugerah.
Jika manusia berpikir ada yang ditakdirkan untuk selamat dan ada yang ditakdirkan tidak. Maka kehadiran Yesus menjamin keselamatan bagi semua orang yang percaya kepadaNYA. Markus 16:15-16. Jika manusia berpikir keselamatan berdasarkan pengampunan dosa adalah dengan berkurban dan berbuat baik sebanyak-banyaknya. Maka kehadiran Yesus menunjukkan rahmat dan belas kasihan (ini semua adalah istilah yang berkaitan erat dengan anugerah) Allah yang ditunjukkan kepada umatNYA. Lukas 1:76-79.
[1] Dr Nishma Singh. “The Role of Karma in Religion and Its Impact on Hinduism” in IRJMSH Vol 10 Issue 3 (2019). 116-121.
2 Dari tiga lagu berikut, setidaknya demikianlah konsep “karma” dalam dunia (musik) populer. “Karma” by Cokelat (2001) https://youtu.be/46Zzuogc67A?si=BB2chsrZ39Fif2R_
“Karma” by Alicia Keys (2003) https://youtu.be/EUMC_raxpSc?si=5OhJBJ0Xy95gGBl-
“Karma” by Taylor Swift (2023) https://youtu.be/XzOvgu3GPwY?si=BIJ35IwSaC4hjcSJ

Leave a comment