KESANGGUPAN DALAM TUHAN

2Korintus 12:7-9.

Seorang pengikut Kristus yang sejati, dalam hidupnya diberi kemampuan atau kesanggupan untuk melakukan beberapa hal berikut:

(1) Menjadi pribadi yang dapat diandalkan. Ini berarti integritas dan konsistensi dalam tindakan. Contoh yang paling menonjol dari dua nilai ini adalah Yusuf. Kejadian 39:8-9.

(2) Memiliki tujuan hidup yang pasti. Ia menjadi pribadi yang sadar sepenuhnya akan panggilan dan misinya di dunia. Contoh dari Perjanjian Baru adalah Yohanes Pembaptis. Yohanes 3:28.

(3) Memberkati sesama dan lingkungan. Tuhan memampukan kita untuk memberkati sesama kita dan lingkungan di mana kita berada. Lukas 6:36, 38.

Ketiga hal ini menjadi ukuran yang perlu kita cek di dalam kehidupan kita selama menjadi pengikut Yesus. Menjadi pengikut Yesus membutuhkan iman kepada Yesus. Namun menjadi pengikut Yesus yang sejati membutuhkan iman dan perbuatan yang tunduk pada kehendak Yesus. Itulah mengapa seorang yang kaya di dalam Matius 19:16-23 kesulitan untuk menjadi pengikut Yesus yang sejati.

Kalau kita berpikir bahwa tiga hal yang menjadi ukuran pengikut Kristus yang sejati terlalu berat, biarlah kita menaruh pikiran ini. Kesanggupan yang kita miliki di dalam Tuhan mencerminkan bahwa kita memiliki Tuhan yang sanggup. Jadi tiga hal itu bukan sesuatu yang kita lakukan semata-mata karena siapa kita. Malahan kita ingin melakukannya untuk membuktikan Tuhan kita adalah Tuhan yang sanggup.  

(a) IA sanggup mengubah kita menjadi pribadi yang dapat diandalkan. Ingat saja kisah Simon bin Yunus yang dikenal sebagai Simon Petrus (Matius 16:17-18). Dari seseorang yang menyangkal Yesus, ia menjadi murid yang pertama maju memberitakan tentang Yesus di Yerusalem setelah Hari Pantekosta.

(b) IA sanggup memberikan kepada kita tujuan yang jelas. Bukankah kita ingat betapa dramatisnya perubahan hidup dari Matius. Matius 9:9-12. Dari seseorang yang disamakan levelnya dengan orang berdosa, ia menjadi murid yang tulisannya tentang Yesus mengawali kanon (daftar kitab) Perjanjian Baru.  

(c) IA sanggup memampukan kita menjadi berkat bagi mereka yang membutuhkan. Sebuah kisah yang terkenal, “Mukjizat 5 roti dan 2 ikan” (Matius 14:16-21), seharusnya meyakinkan kita. Dari kekurangan, bahkan dari sesuatu yang sangat tidak mungkin, IA memberi kelimpahan.

Apa yang mengganggu pikiran kita selama ini? Ada target-target rohani yang belum kita capai? Ingat Tuhan yang kita layani adalah Tuhan yang sanggup. Bahkan dalam kelemahan kita, di situ letak kuasa Tuhan dinyatakan dengan sempurna. 2Korintus 12:9. Mari kita menyembah DIA, kenallah Tuhan dengan lebih dalam lewat doa dan penyembahan.  

Leave a comment