Yunus 2:9.
Ini adalah penggalan doa yang dinaikkan Yunus dari dalam perut ikan besar. Saat itu ia merasakan kegelapan, kesengsaraan, dan harapan hidup yang begitu rendah. Demikian juga saya rasa masa-masa seperti ini adalah masa yang tidak pernah kita alami sebelumnya.
Kita hidup di dalam rentangan waktu dimana ada ketakutan yang menghantui di banyak aspek. Bahkan bagi sebagian orang menimbulkan keputusasaan. Namun sama seperti masa-masa sukar lain dalam sejarah, ada harapan bahwa Allah tetap akan menunjukkan kebaikanNYA. Efesus 2:7.
Saya rasa ada hal yang disampaikan pemazmur yang menunjukkan sikap kontras antara orang yang percaya kepada Tuhan dibandingkan dengan orang yang tidak percaya. Dalam Mazmur 59:16-17, ditunjukkan bagaimana mereka yang tidak percaya adalah orang-orang yang tidak bersyukur, dan membawa mereka kepada ketidakpuasan. Mereka biasanya menyuarakan ketidakpuasan mereka dengan cara-cara yang tidak baik.
Namun kita bukan orang yang tidak percaya. Karena itu saya ingin kita belajar sesuatu yang praktis dari tulisan Rasul Paulus di Roma 15:4. Semua yang terjadi dahulu, termasuk apa yang dialami Yunus jadi pelajaran buat orang percaya di zaman akhir. Bahwa akan ada tantangan yang kita hadapi. Tantangan itu bisa jadi konsekuensi dari pilihan yang kita ambil seperti kisah Yunus. Atau bisa juga ujian Ilahi untuk iman kita. Tapi kita punya jalan, kita punya Tuhan yang selalu mendengar. Matius 20:30-33.
Yunus dalam doa yang dinaikkannya ia menaikkan ucapan syukur. Kalau memungkinkan bacalah keseluruhan doanya. Yunus 2:1-9. Ia tahu ia bersalah di hadapan Tuhan. Tetapi ia begitu yakin Allah adalah sumber keselamatannya dan ia bersyukur. Ia butuh pertolongan, tetapi ia tidak lupa untuk mengucap syukur. Pada akhirnya di masa-masa seperti ini biarlah kita melakukan yang ditulis di Roma 12:12. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
GodblesS
JEFF

Leave a comment