Kolose 2:6-7.
Sebagai orang percaya kita perlu mengenal Yesus lebih dari sekadar seorang filsuf, spritualis, atau tokoh dalam sejarah. Meskipun kita bisa melihat ajaran-ajaranNYA yang luar biasa di Matius 5, 6, dan 7. Namun Yesus lebih dari semua itu. Markus 8:27-29.
Setelah kita menerima Yesus dalam hidup kita, dan mengenal DIA. Kita perlu berakar di dalam DIA. Bukankah berakar adalah istilah yang lebih sering didengar dalam pelajaran Biologi? Apakah hal ini Alkitabiah? Kalau kita membaca Roma 11:16, kita belajar bahwa dalam Alkitab bahasan tentang “akar” mengambil bagian penting. Karena “akar” berbicara tentang sesuatu yang akan membawa konsekuensi-konsekuensi atau akibat-akibat (dalam hal ini digambarkan sebagai “cabang”).
Bagaimana kemudian hal ini dipraktikkan? Kalau kita membaca Efesus 3:16-17, Rasul Paulus menuliskan bahwa menjadi kuat dan teguh hati di dalam Kristus adalah pekerjaan Roh Kudus. Namun hal itu berdasar pada kasih! Kasih menjadi penting karena menunjukkan seseorang berakar di dalam Kristus. Saya rasa tulisan Paulus lain di 1Korintus 13:1-13 menjelaskan bagaimana aplikasinya dalam keseharian kita.
Paulus juga menjelaskan di Kolose 2:6-7 bahwa setelah menerima Kristus seorang percaya diharapkan untuk tetap di dalam Kristus dan berakar di dalam DIA. Jadi kita berakar di dalam Kristus dasarnya adalah kasih, sehingga yang kita hasilkan adalah buah yang mencerminkan Kasih. Galatia 5:22. Kita juga berakar dalam Kristus dengan tinggal tetap dalam firman dari Yesus, firman dari Allah sendiri (Matius 7:24-27). Kita menjadi tidak terguncangkan di tengah perubahan-perubahan dunia. Ibrani 12:27.

Leave a comment