RIGHTEOUSNESS

1Yohanes 3:19

Semua orang ingin di “pihak yang benar” dalam hidup. Namun kita juga sadar standar kebenaran begitu beragam tergantung lingkungan di mana kita hidup. Paulus menuliskan tentang orang yang dibenarkan, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Roma 8:1.

ORANG-ORANG PERCAYA. 2Petrus 1:8. Petrus menuliskan untuk orang-orang beriman (ayat 1) yang dilimpahi kasih karunia dan damai sejahtera (ayat 2). Orang-orang seperti ini mendapat kuasa dan kodrat/sifat bawaan ilahi (ayat 3-4). Kalau kita ingat mengenai 4 tahapan iman yang disebut oleh Peter Wagner di buku “Pertumbuhan Gereja dan Peranan Roh Kudus”. Hal ini saya sampaikan di khotbah berjudul “Manusia Baru”. Saya melihat ada keselarasan juga di ayat-ayat ini:

  1. Iman yang menyelamatkan (ayat 1). Kata kuncinya “iman” dan “Juru selamat”.  
  2. Iman yang menyucikan (ayat 2-3a). Kata kuncinya “kasih karunia” dan “hidup saleh”.
  3. Iman yang percaya segala sesuatunya mungkin (ayat 3b). Kata kuncinya “kuasa”, “mulia”, dan “ajaib”.
  4. Iman yang memungkinkan terjadinya mukjizat dan kuasa Allah melalui pengurapan Ilahi (ayat 4). Kata kuncinya “janji” dan “kodrat Ilahi”.

Pemahaman ini harusnya mengingatkan kita akan suatu kebenaran sebagai manusia ilahi, bahwa ada standar lain yang melebihi standar manusia duniawi. Ada yang berkata “lebih baik menangis sambil mengendarai mobil mewah milik sendiri, daripada menangis sambil mengendarai mobil milik orang lain”. Kekayaan memang membuat manusia duniawi kita mendapat banyak kemudahan. Tetapi bukankah manusia Ilahi yang nilainya kekal? 2Korintus 5:1.

Untuk berhasil mencapai kebenaran Allah yang sepenuhnya kita butuh kuasa ilahi. Kuasa yang memampukan kita berhasil menapaki tingkatan iman, kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan sesama, dan kasih akan semua orang. 2Petrus 1:5-7. Kuasa ilahi memampukan kita melakukan yang baik, berkenan, dan sempurna. Roma 12:2. Hal yang baik kita lakukan bukan berdasarkan kemampuan diri sendiri, atau demi kepentingan diri sendiri. 3Yohanes 1:11.

Leave a comment