PERTANYAAN DAN PERNYATAAN  

Matius 16:13-17.

Bahasa adalah sesuatu yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Bahasa membuat kita tertawa, kecewa, menangis, terkagum, tertegun, dan mengeluarkan banyak ekspresi lainnya. Kita ingin mengekspresikan perasaan yang tak terlihat juga dengan bahasa, supaya orang lain memahami  keinginan, kebutuhan, dan keyakinan kita.

Dalam bahasa ada kalimat dan kata-kata yang membentuknya. Suatu kata tentu saja adalah kumpulan dari huruf-huruf tertentu. Menarik bahwa perbedaan minor pada penempatan huruf atau pergantian huruf bisa menimbulkan pengertian yang berbeda. Misalnya:

  • Carry dan Camry.
  • Pemimpi dan Pemimpin.
  • Pertanyaan dan pernyataan.

Untuk poin yang terakhir itu bukan sekadar permainan huruf. Namun adalah realitas dari kehidupan seorang Kristen. Setelah “pertanyaan” muncul “pernyataan” seperti yang kita lihat bersama di ayat 13-17 tadi.

Mari saya bawa Anda kepada pengertian bahwa “setelah pertanyaan, berikutnya perlu ada pernyataan”. Kehidupan adalah rangkaian pertanyaan. Ada banyak hal dalam hidup ini yang menjadi pertanyaan di benak kita. Setiap jawaban yang kita temukan membawa kita ke sebuah pernyataan.

Contohnya saya bertanya saya warga negara apa? Melihat catatan sejarah orang tua saya, catatan kelahiran saya, undang-undang yang berlaku, dan pengakuan dari negara tentang saya. Maka saya dapat dengan yakin mengeluarkan pernyataan bahwa saya adalah warga negara Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sekarang pertanyaan apa yang mengganggu pikiran Anda? Apapun itu saya bisa melihat bahwa cepat atau lambat Anda akan sampai pada titik Anda mengeluarkan pernyataan. Jemaat ingat 5 pertanyaan hidup yang diungkapkan Myles Munroe? Saya sempat membahasnya sebentar di khotbah dengan judul “Kesempatan Menginjil”.

Lima pertanyaan hidup itu adalah mengenai:

  1. Identitas (Siapa saya?)
  2. Warisan/Asal muasal (Dari mana saya?)
  3. Alasan (Mengapa saya ada?)
  4. Potensi (Apa yang dapat saya lakukan?)
  5. Tujuan (Kemana tujuan saya?)

Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan membutuhkan waktu yang panjang. Namun demikian ada satu bagian ayat-ayat dalam Kisah Para Rasul 8:30-38 yang dapat menjawab pertanyaan kita, sekali lagi saya akan memakai bantuan diagram perjalanan kehidupan Kristen. Kemuliaan – Dosa – Yesus – Gereja – Kemuliaan.

Kita melihat di ayat 36 setelah pertanyaan-pertanyaan itu mendapatkan titik terang, maka seseorang masuk dalam tahapan pernyataan, apakah seseorang percaya pada Yesus atau tidak? Saat ini saya ingin bertanya kepada jemaat baik yang sudah dibaptis, maupun yang belum. Apa halangan Anda menyatakan diri sebagai orang yang percaya kepada Yesus?

Kita bisa saja tidak mendapat semua jawaban dari pertanyaan kita. Tetapi ada satu titik terang yang membawa kita harus membuat pernyataan, apakah saya di sisi percaya Yesus atau di sisi sebaliknya? Ada suatu ayat yang terkenal di Markus 8:38 yang menantang kita untuk membuat pernyataan yang berani di depan umum.

Baptisan Air adalah pernyataan iman seseorang yang percaya kepada Yesus secara terbuka. Kalau Yesus ketika disalibkan secara terbuka dan berani menyatakan bahwa orang yang percaya kepadaNYA akan mendapat bagian dalam Firdaus. Lukas 23:42-43. Mengapa kita tidak mau membuat pernyataan bahwa Yesus mati bagi keselamatan kita? 1Korintus 11:26.

Leave a comment