Lukas 8:15
Dalam kehidupan sehari-hari dua kata ini memiliki hubungan yang lekat. Karena benih akan menghasilkan buah saat benih ini ditanam dan dirawat dengan tekun. Benih yang tidak dirawat dengan tekun tidak menghasilkan buah yang ideal.
Buah yang baik keluar dari benih yang tertanam di tempat yang baik dan dihasilkan oleh ketekunan. Dalam perumpamaan di Lukas 8, Yesus berbicara tentang firman Allah yang ditaburkan dalam hati manusia. Orang-orang percaya tentu sering mendengar perbandingan antara tanah yang keras (hati yang menolak/tidak peduli), tanah yang berbatu (hati hanya menerima tetapi bertahan sebentar saja), tanah yang bersemak duri (hati yang penuh kekhawatiran, kekayaan, dan kenikmatan hidup), dan terakhir, tanah yang baik.
Tanah yang baik menyimpan benih itu, namun ditambah juga dengan ketekunan baru kemudian melihat hasil. Prinsip yang sama sebenarnya juga berlaku dalam kehidupan sehari-hari kita. Ada hal-hal yang perlu disiapkan, ditanamkan, untuk sampai kepada penuaian.
Dari ilustrasi seorang petani kita bisa melihat ada yang dipersiapkan, ada yang ditanam, dan ada tuaian. Sepasang suami-istri juga demikian, ada persiapan, ada penanaman, dan ada penuaian. Dalam dua tahapan yang pertama kita melihat ada proses yang berlangsung, dan hal itu tidak mudah. Tetapi kita percaya akan ada sorak-sorai saat kita menuai. Mazmur 126:5.
PERSIAPAN
Seseorang yang mempersiapkan diri untuk menuai belum melihat hasil yang akan didapatkan, namun ia percaya ia akan mendapatkannya, karena itu ia melakukan persiapan. Ini adalah hal yang terjadi di segala sisi kehidupan: pendidikan, keluarga, negara, bekerja, dan lain sebagainya. Apa yang dilakukan di tahap ini adalah suatu investasi untuk hasil yang belum terlihat, ada yang keluar, tetapi kita percaya hal itu akan kembali kepada kita.
Dalam 2Korintus 9:10 Paulus mengutip dari Yesaya 55:10 bahwa segala sesuatu yang kita dapat siapkan/ investasikan itu datangnya dari Allah. Jadi sebenarnya tidak ada yang bisa menghalangi kita untuk menyiapkan atau menginvestasikan, karena semuanya Allah yang sediakan. Mulai persiapkan diri Anda untuk apa pun hasil yang Anda harapkan.
PENANAMAN
Ada sesuatu yang kita perlu tanam, dan untuk itu perlu usaha. Tidak ada yang mudah di dunia ini. Semuanya perlu usaha. Karena itu kita perlu berusaha keras untuk mencapai hasil. Demikian kita membesarkan dan mendidik generasi berikat yang juga menyadari pentingnya usaha.
Dalam Markus 4:31 digambarkan bahwa benih itu adalah sesuatu yang kecil. Tetapi ketika benih yang kecil itu ditanam, ia akan bertumbuh dan bertambah. Ia menjadi semakin besar dan akan menghasilkan. Benih di sini bisa berbicara tentang Injil yang diberitakan, dapat juga berbicara tentang orang-orang percaya umat pilihan Allah, atau juga anugerah ilahi yang ada dalam diri orang percaya.
PENUAIAN
Setelah dua tahapan di atas, kita perlu bertekun untuk menanti hasil. Proses tidak akan mengkhianati hasil. Bertekunlah, maka kita akan menuai hasil dalam ketekunan tersebut. Seperti yang dituliskan di dalam Galatia 6:9.
Mari mempersiapkan benih, menabur/menanam benih itu, dan tekun dalam menantikan hasil. Semua usaha, doa, ibadah, teladan di dalam dan di luar Gereja, pengorbanan kita untuk keluarga jasmani dan keluarga rohani kita, akan menuai hasil yang mulia, yang kekal, datang dari Tuhan Yesus Kristus, Penuai Agung kita.

Leave a comment