Dalam segala hal selalu ada yang terlewatkan. Hidup tidak menjadi lebih sempurna hanya karena kita merasa baik-baik saja.
Dalam segala hal hidup ini tidak berbeda dengan siklus hari. Dimulai dengan matahari terbit memecah kegelapan, naik perlahan semakin terang hingga rembang tengah hari. Kemudian setelah puncaknya ia tidak dapat selamanya mempertahankan kondisinya. Ia memudar. Ia mundur. Ia turun perlahan sampai tenggelam di balik senja.
Dalam segala hal, ada yang terhilang dan tidak dapat dikembalikan. Mencapai keutuhan dan terpecah begitu saja.
Namun dalam segala hal, ada suatu harapan yang tidak akan pernah bisa diambil dari kita. Harapan itu utuh, sempurna, bersinar selamanya, baik keadaannya sampai kepada kekekalan, tak pernah melupakan, tak pernah meninggalkan.
Harapan itu Yesus.