THE GIFT

Kita semua pasti pernah mendengar pernyataan ini: “Hidup adalah perjuangan”. Untuk Anda yang sudah hidup dari tahun 90-an pasti pernah dengar lagu hits dari Dewa 19 di tahun 2000-an. Tetapi memang kenyataannya seperti itu. Coba bayangkan dari 5 tingkat pertumbuhan manusia, semua butuh perjuangan:

  • Pre-natal >> ketika sebelum lahir dan saat kelahiran semua berjuang bukan? Baik bayi, sang ibu, bahkan sang ayah juga.
  • Babyhood >> belajar hal-hal dasar itu butuh perjuangan bukan? Belajar menghisap, mengunyah, belajar berjalan, berlari, dan lain sebagainya.
  • Childhood >> anak mulai mengenal aturan, dan berjuang untuk mematuhi aturan di rumah dan sekolah.
  • Adolescence >> perubahan hormonal membuat Remaja harus berjuang secara fisik dan psikis (storm & stress period).
  • Adulthood >> kedewasaan ini mensyaratkan untuk hidup bagi orang lain, hidup bagi orang tuanya, hidup bagi pasangan dan anak-anaknya.

Perjuangan sangat lekat dengan pertandingan, dan hal ini juga disampaikan Paulus di 1Timotius 6:12. Dalam Filipi 3:14 dikatakan bahwa perjalanan, atau pertandingan iman kita itu adalah perjuangan, ditulis sebagai “berlari-lari”.

Sebuah pertandingan kemudian menjadi hal yang pantas diperjuangkan ketika ada: TUJUAN YANG DIKEJAR. Coba baca pernyataan Paulus di 1Korintus 15:32, dia rela melayani sampai hampir mengorbankan nyawanya karena dia tahu akan tujuan akhir hidupnya, dan apa yang akan terjadi.

Saya sampaikan ini di banyak kesempatan saya melayani, bahwa hidup yang dihidupi tanpa mengetahui misi/tujuan hidup, adalah hidup yang sia-sia (@jeffminandar.com – “Misi Kita di Dunia”). Hal ini yang menjelaskan fenomena mengapa banyak orang kemudian putus asa dengan hidupnya, Demikian juga banyak pelayanan dan pelayan-pelayan Tuhan pada akhirnya “mentok”, “frustrasi”, “burn-out”. Bahkan sedihnya mereka menggenapi Firman ini: Yesaya 29:13. Pelayanan akhirnya menjadi kebiasaan saja atau dijalankan dengan motivasi yang salah.

Bukan karena saya mengatakan ini, tetapi karena Firman Tuhan yang mengatakannya. Pengkhotbah 1:2. If you lose your sense of mission/purpose in any aspect of your life, then your life would be in vain.

Tetapi syukur kepada Allah bahwa IA memberikan tujuan yang luar biasa dalam hidup kita. Hal ini kita temukan dalam Filipi 3:14, yang disebut sebagai “panggilan Sorgawi” dari Allah dalam Kristus Yesus. This is our beacon of hope. Inilah “hadiah” terbaik yang kita dapatkan dari Allah: pribadi Yesus.

Ini seperti bintang timur yang membuat para majus terus berjalan selama 2 tahun. Atau seperti Rahel bagi Yakub yang membuatnya terus bekerja selama 14 tahun. Yesus lah seharusnya yang menjadi cinta terbesar dalam Keluarga kita. Bukannya saya meragukan besarnya cinta Anda terhadap pasangan Anda, atau terhadap keluarga, pekerjaan, pelayanan, dan studi Anda, misalnya. Cinta Anda bisa jadi sanggup tetapi sampai sejauh mana, dibandingkan cinta dan kasih setia Tuhan. Yesaya 63:7.

So, I want to close this sermon with these last few statements. Kalau banyak orang yang menyerah karena tujuan mereka yang salah. Atau bahkan, yang paling mengerikan, karena tidak ada tujuan. Maka malam hari ini Anda berbeda, karena Anda tahu Anda menerima the best gift from heaven: A HEAVENLY CALLING FROM GOD IN CHRIST JESUS.

GodblesS

JEFF