Semua orang senang jika dirinya dilihat istimewa di mata orang lain. Bayangkan kalau Anda tiba di suatu tempat kemudian disambut lebih dari orang yang lain, diberi sajian yang lebih dari orang lain, dan pulang membawa buah tangan yang berbeda dari orang lain. Anda istimewa!
Namun sayangnya pada kenyataannya tidak semua dari kita melihat bahwa dirinya istimewa. Kita merasa ada sesuatu yang kurang, cacat, atau tidak sempurna, sehingga kita tidak istimewa. Kabar baiknya ada pengharapan di dalam Yesus untuk menghadapi dunia yang semakin mengaburkan keistimewaan.
Lukas 4:18. Yesus sendiri menyatakan bahwa kedatanganNYA adalah untuk membawa kabar baik. Apa kabar baiknya? Tahun rahmat Tuhan, tahun Anugerah Tuhan telah datang. Waktu kemurahanNYA telah datang. Tuhan tidak marah terhadap Anda, Tuhan malahan memberi Anugerah, sebuah hadiah yang seharusnya tidak layak kita terima. Hadiah diberikan kepada seseorang setelah perbuatannya. Misalnya dalam perlombaan. Namun anugerah, berarti seseorang yang tidak layak, yang tidak mampu mengupayakannya sendiri. “Anda adalah anugerah dan bukan musibah”. Katakan itu kepada orang di samping Anda. “Anda istimewa (luar biasa) bukan biasa-biasa saja” Karena itu Surga memberi yang paling istimewa yang dimilikinya. Kalau dalam salah satu lirik lagu Hillsong disebut “the darling of Heaven”.
Yesus adalah anugerah yang melebihi hadiah apapun yang mungkin kita bisa terima. Jauh lebih berharga dari hadiah yang dunia bisa tawarkan. Jika kita baca Roma 8:32 dikatakan: “IA yang tidak menyayangkan…” You won’t appreciate something until you realized how precious it is to someone else. Hal-hal seperti ini biasanya Anda dapatkan ketika Anda bertemu dengan orang yang posisi, kondisinya lebih sulit dari Anda. Ini terjadi di kedukaan (karena itu ucapkan rasa kasihmu ke orang tua sebelum terlambat). Atau juga ketika Anda mengunjungi tempat-tempat terpencil yang kekurangan air, makanan, atau listrik misalnya. Anda akan kemudian sangat menghargai hal yang sangat sederhana. Mungkin Anda ingat cerita Raja Daud dan pahlawan-pahlawannya di 2Samuel 23:13-17.
Kalau kita kembali pada pembacaan kita di Roma 8:32, selanjutnya ditulis “…tetapi yang menyerahkanNYA bagi kita.” Anda akan dapatkan bagaimana berharganya anugerah yang Anda peroleh, dan itu diserahkan “bagi kita”, khusus, istimewa. Saya pernah menyampaikan dalam khotbah lain yang menyatakan betapa orang tua saya (dan tentu saja orang tua Anda) sangat menyayangi anaknya. Anda pasti bisa menghayatinya, ketika Bapa memberikan AnakNYA, betapa istimewanya sang penerima pemberian itu. Ya, Anda lah sang penerimanya, Anda lah yang istimewa. Saat Anda tidak merasa dihargai ingatlah bahwa Bapa memberi Yesus bagi Anda.
Karena itu seharusnya kita punya “cara pandang yang positif” mengenai Tuhan. Karena Allah bukan lawan kita, namun Allah adalah BAGI KITA. He is for us!!! Dalam Mazmur 146:8 “…Tuhan mengasihi orang-orang benar.” Anda bisa berargumen: “tetapi saya belum benar, saya belum sempurna…” Betul. Demikian juga dengan Abram. Kejadian 15:6. Seseorang yang tidak benar, namun karena imannya membuat dia dibenarkan di hadapan Allah. Kalau kita melihat ke Perjanjian Baru, seperti halnya Abram, iman kita kepada Yesus yang membenarkan kita. Roma 3:23-26.
Kalau berkaca pada perbuatan kita, dosa sajalah yang kita perbuat. Kita ini debu tanah yang mudah dilenyapkan, namun syukur kepada Allah di dalam Yesus Kristus yang hadir bagi kita semua, sehingga kita dibenarkan, kita diistimewakan. Hendaknya kita bersyukur sungguh, dan bermegah hanya di dalam DIA. 1Korintus 1:30-31. Inilah kabar baik itu, yang diberikan supaya kita juga bagikan (makna penginjilan adalah membagikan): ANAK ALLAH TELAH DIBERIKAN BAGI KITA KARENA KASIHNYA PADA KITA. Itulah mengapa kesimpulan dari semua Injil/Kabar Baik itu selalu kembali kepada: Yohanes 3:16. Ini kemudian diulangi lagi di 1Yohanes 4:9, bahwa kasihNYA membuat kita hidup.
Ingatlah bahwa Hukum Kasih yang terutama, Kasih Allah menjadikan kita ada, bahkan semua ini nampak dari awal kejadian penciptaan. Demikian juga, bahkan setelah jatuh dalam dosa, kita menjadi istimewa Karena kita dihidupkan oleh KasihNYA. Itulah kenapa iblis sungguh iri dengan keistimewaan manusia. Dia berusaha menghilangkan KASIH di dunia ini. Maka dari itu satu-satunya cara melawan iblis, adalah dengan mengembangkan Kasih Allah yaitu lewat kita mengasihi sesama.
Tuhan sudah memberikan talenta kepada setiap dari kita. Pakailah talenta itu untuk mengasihi sesama. Ini ada beberapa contoh dari Alkitab untuk inspirasimu:
- Lukas 7:2-8. Seorang perwira, dia bekerja, namun dia punya hati untuk orang lain (ayat 4-5). Bahkan untuk pembantunya dia berusaha mencari pertolongan (ayat 2-3). Dia adalah orang yang memiliki iman yang besar, yang tidak mau menyusahkan hamba-hamba Tuhan (ayat 6-8).
- Lukas 8:3.Perempuan-perempuan istri pejabat dan pengusaha, kalau mungkin sekarang kita sebut sosialita, mereka melayani rombongan Yesus dengan kekayaan mereka.
- Matius 25:37-40. Yesus memberi contoh sederhana, ketika Tuhan masih memberi nafas hidup, mari kita memberi sebagian yang kita makan/minum/pakai, memberi waktu berkunjung, memberi tempat, bagi mereka yang membutuhkan.
Jangan tanya berapa banyak yang Tuhan belum beri kepadamu. tetapi bertanyalah berapa banyak yang belum kita beri kepada sesama. Ketika Anda memberi itu menjadikan Anda istimewa. Ini bukan tentang jumlah, tetapi tentang kasihmu pada Allah yang ditunjukkan dengan kasihmu pada sesama.